Kanal24, Malang – Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia memperingati peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 27 Rajab dalam kalender hijriyah. Pada tahun ini, 27 Rajab 1445 Hijriyah bertepatan pada hari Kamis (8/2/2024).
Isra Mi’raj, meskipun sering dianggap sebagai satu peristiwa, sebenarnya terdiri dari dua kata yang memiliki makna yang berbeda. Isra’ bermakna perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sedangkan Mi’raj bermakna perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa naik ke Sidratulmuntaha dan bertemu dengan Allah SWT.
Peristiwa ini memiliki makna yang dalam dalam ajaran Islam dan dianggap sebagai salah satu mukjizat besar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu inti dari perintah Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Mi’raj adalah pelaksanaan shalat lima waktu. Hal ini menggarisbawahi pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim.
Di Indonesia, peringatan Isra Mi’raj dihiasi dengan tradisi-tradisi yang khas. Berikut adalah beberapa tradisi yang dilakukan di beberapa daerah :
- Tradisi Ambengan: Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ambengan memiliki arti “makan bersama”. Orang-orang berkumpul dan makan bersama di satu wadah besar, yang biasanya satu wadah digunakan untuk 5 orang. Menu makanannya sederhana, seperti mie goreng, irisan telur, ayam goreng, dan serundeng.
- Tradisi Nyadran Desa: Tradisi Nyadran berasal dari Semarang. Warga Semarang membuat replika Badak Siwarak dari hasil bumi pertanian penduduk, kemudian diarak berkeliling. Sebelumnya, tradisi dimulai dengan pengajian dan pembersihan makam.
- Tradisi Rejaban Peksi Buraq: Buraq adalah nama burung yang mengantarkan Rasulullah ke langit ketujuh saat peristiwa Isra Mi’raj. Tradisi ini dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu, terdapat dua buraq yang terbuat dari kulit jeruk bali, dan dibawa abdi dalem dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gedhe Kauman. Tumpukan kulit jeruk bali tersebut kemudian dibagikan kepada jamaah saat selesai pengajian.
- Khatam Kitab Arja Temanggung: Tradisi ini digelar oleh warga Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah. Tradisi dimulai selepas Isya dengan membaca tahlil, kemudian membaca kitab Arja yang menceritakan tentang Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW.
Peringatan Isra Mi’raj tidak hanya menjadi momen untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat hubungan antarumat beragama dan meningkatkan kebersamaan dalam menjalankan ajaran agama. Semoga tradisi-tradisi tersebut terus dilestarikan dan memberikan makna yang mendalam bagi umat Muslim.(lun)