Kanal24, Mojokerto — Di era digital, UMKM dihadapkan pada tantangan dan peluang besar dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha. Salah satu yang berupaya menyesuaikan diri adalah Kedai Soto Kudus Kedai Taman Mojokerto. Kedai ini, yang sudah dikenal di Surabaya, kini mencoba memperluas jangkauannya dengan mengoptimalkan pemasaran digital untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Dalam mendukung transformasi ini, tim pengabdian masyarakat Universitas Brawijaya melaksanakan pelatihan intensif bertajuk “Pendampingan Terpadu untuk Maksimalkan Pemasaran Digital UMKM”. Kegiatan ini berlangsung di cabang Mojokerto dan melibatkan pengelola serta karyawan Kedai Soto Kudus Kedai Taman.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (20/12/2024) dijelaskan bahwa pemasaran digital sangat diperlukan bagi UMKM seperti Kedai Soto Kudus yang menghadapi persaingan ketat di industri kuliner. Pemilik kedai, Ariadi Sudono, mengungkapkan bahwa selama ini mereka hanya sesekali memanfaatkan media sosial seperti Instagram untuk promosi. Namun, hasilnya belum maksimal karena kurangnya pemahaman dalam mengelola konten.
“Kami sadar pentingnya media sosial, tetapi masih merasa bingung dengan strategi dan teknis yang harus dilakukan,” ujar Ariadi.
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan panduan praktis kepada karyawan dalam menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok. Materi pelatihan meliputi pembuatan akun bisnis, cara membuat konten promosi menarik, hingga penggunaan hashtag dan waktu unggah optimal.
Sebanyak 13 peserta mengikuti pelatihan, melebihi target awal. Peserta terdiri dari berbagai divisi, seperti pemasaran, operasional, dan keuangan. Meski mayoritas belum terbiasa dengan pemasaran digital, antusiasme mereka terlihat selama sesi pelatihan.
“Pelatihan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana cara memanfaatkan media sosial. Saya kini lebih percaya diri untuk mencoba strategi pemasaran digital,” ungkap salah satu peserta, Rita Juwita.
Namun, tantangan tetap ada. Sebagian peserta mengaku kesulitan membuat konten secara konsisten dan masih kurang sabar menunggu hasil dari pemasaran digital yang membutuhkan waktu.
Pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya pemasaran digital. Namun, untuk mencapai hasil maksimal, diperlukan pendampingan lanjutan. Tim pengabdian masyarakat merekomendasikan pelatihan tambahan yang fokus pada evaluasi strategi pemasaran, penyediaan panduan digital, serta kolaborasi dengan komunitas bisnis lokal untuk berbagi pengalaman.
Tim pengabdian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Achmad Sudiro, SE., ME., dengan anggota tim Mirza Dwinanda Ilmawan, SE., MM.; Nindi Vaulia Puspita, SE., MM. dan didukung beberapa mahasiswa.
Prof. Dr. Achmad Sudiro, SE., ME., menyampaikan, “Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM seperti Kedai Soto Kudus untuk bertransformasi di era digital. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Mojokerto.”
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pemasaran digital, Kedai Soto Kudus Kedai Taman diharapkan mampu memperluas jangkauan pasarnya dan meningkatkan daya saing. Transformasi ini tidak hanya mendukung keberlangsungan bisnis, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Keberhasilan kami dalam menjalankan pemasaran digital akan sangat bergantung pada konsistensi dan inovasi. Kami siap untuk terus belajar dan berkembang,” tutup Ariadi dengan optimis.
Program ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan langkah-langkah strategis, Kedai Soto Kudus Kedai Taman diharapkan menjadi contoh bagi UMKM lain untuk terus berinovasi di era digital.