Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) semakin memperluas jangkauan akademiknya ke tingkat global dengan menjalin kemitraan strategis bersama Queen Mary University of London (QMUL). Kerja sama ini tidak hanya membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk mengakses pendidikan berkualitas dunia, tetapi juga mempercepat pencapaian target akademik UB dalam meningkatkan jumlah tenaga pengajar bergelar doktor.
Berdasarkan data yang diterima oleh Kanal24 pada Kamis (20/02/2025, melalui skema PhD by Distance Learning yang ditawarkan QMUL, dosen UB kini memiliki kesempatan untuk menyelesaikan studi doktoral mereka tanpa harus meninggalkan Indonesia, sehingga tetap dapat berkontribusi dalam pengajaran dan penelitian di kampus.
Baca juga:
UB dan NEUST Filipina Kerja Sama Kembangkan Akademik
Pertemuan antara kedua institusi akademik ini berlangsung produktif dengan dihadiri jajaran pimpinan UB serta delegasi QMUL, termasuk Professor Helen Bailey (Vice Principal International) dan Mr. Lee Wildman (Director of Global Engagement). Dalam pertemuan ini, QMUL yang saat ini menduduki peringkat 120 dunia versi QS World University Rankings, menawarkan skema PhD by Distance Learning bagi dosen UB.

Percepatan Doktoral bagi Dosen UB
Salah satu poin utama kerja sama yang dibahas adalah program percepatan doktoral bagi staf pengajar UB. Melalui skema PhD by Distance Learning, dosen UB dapat menyelesaikan studi doktoralnya tanpa harus meninggalkan Indonesia, tetapi tetap mendapatkan bimbingan akademik dari QMUL. Program ini sejalan dengan target UB dalam meningkatkan jumlah dosen bergelar doktor guna memperkuat kapasitas akademik dan penelitian.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyambut baik tawaran ini dan menegaskan bahwa UB siap mengirim lebih banyak dosen untuk mengikuti program tersebut.
“Kami sangat antusias dengan kerja sama ini. Queen Mary sudah membuka peluang bagi 20 dosen UB untuk mengikuti program percepatan doktor, tetapi UB siap mengirimkan hingga 100 orang. Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas akademik kami di tingkat global,” ungkap Prof. Widodo.
Dengan adanya program ini, UB berharap dapat mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam bidang penelitian dan pengajaran.
Selain program percepatan doktoral, kerja sama antara Universitas Brawijaya (UB) dan Queen Mary University of London (QMUL) juga mencakup berbagai aspek akademik lainnya. Salah satunya adalah Student Mobility Program, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa UB untuk menempuh studi di QMUL dalam periode tertentu guna memperluas wawasan akademik dan budaya
Selain itu, terdapat Joint Degree Program, yang memungkinkan mahasiswa memperoleh gelar dari kedua universitas, sehingga meningkatkan daya saing lulusan di tingkat internasional. Kemitraan ini juga mencakup penguatan kurikulum internasional, khususnya dalam bidang kedokteran, ilmu sosial, dan humaniora, guna memastikan standar pendidikan yang lebih baik.
Selain itu, QMUL juga menunjukkan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) UB, yang sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan King’s College London. Kolaborasi ini semakin memperkokoh posisi UB dalam jaringan akademik global serta membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam riset dan inovasi bersama.
Prof. Widodo menegaskan kesiapan universitas dalam mendukung implementasi kerja sama ini, termasuk penyediaan fasilitas pendukung bagi program yang akan dijalankan.

Baca juga:
Bank BJB Jajaki Kerjasama Strategis dengan FIB UB
Langkah Besar UB Menuju Universitas Kelas Dunia
Kemitraan dengan QMUL merupakan bagian dari strategi UB dalam memperkuat eksistensinya di kancah global. Dengan membuka akses lebih luas bagi mahasiswa dan dosen untuk berkolaborasi dengan universitas top dunia, UB semakin menunjukkan komitmennya dalam mencetak lulusan dan tenaga akademik yang berdaya saing internasional.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat bagi UB, tetapi juga berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset yang berdampak luas bagi masyarakat global. (nid)