Kanal24, Malang – Penguatan identitas lokal melalui berbagai kegiatan internasional, seperti East Java International Student Experience 2024, menjadi salah satu upaya strategis dalam memperkenalkan keunikan budaya Malang dan Jawa Timur kepada dunia. Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan keseriusannya dalam hal ini dengan merancang program yang secara khusus menonjolkan budaya lokal sebagai bagian integral dari kegiatan. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman para peserta, terutama mahasiswa internasional, tetapi juga memperkokoh hubungan antarbudaya dan memperluas wawasan global.
Koordinator acara East Java International Student Experience 2024, Aulia Luqman Aziz, SS., S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa International Office Universitas Brawijaya (IO UB) telah mendesain program yang berkesan bagi para peserta terutama mahasiswa internasional.
“Saat ini kita sedang berada di Kampung Wisata Kukuk, Kota Batu, yang merupakan agenda hari ketiga dari rangkaian acara East Java International Student Experience 2024. Hari ini, para peserta belajar memetik jeruk langsung di kebun, memerah susu sapi, serta mengenal industri tempe dan keripik buah. Setelah ini, kami akan membawa mereka berbelanja oleh-oleh di Royal Oleh-Oleh,” ujarnya kepada Kanal24 pada Kamis (08/08/2024).
Menurut Luqman, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan kehidupan masyarakat Jawa Timur, khususnya Malang dan Batu, kepada mahasiswa asing yang kebanyakan belum pernah mengunjungi daerah ini.
“Banyak dari mereka yang kuliah di luar Malang seperti di Surabaya, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Dengan mengikuti program ini, mereka bisa merasakan secara langsung budaya dan suasana Kota Malang serta Batu, yang mungkin akan menarik minat mereka untuk melanjutkan studi di Universitas Brawijaya di masa mendatang,” tambahnya.
Selama tiga hari, para peserta yang berjumlah sekitar 100 orang dari berbagai negara ini diberikan berbagai pengalaman menarik. Pada hari pertama, mereka diperkenalkan dengan pimpinan UB dan kemudian diajak untuk belajar membuat dan melukis keramik di industri keramik Dinoyo, Kota Malang. Selain itu, peserta juga diajak untuk berjalan-jalan di sekitar kawasan Heritage Kaki Tangan Malang.
Pada hari kedua, suasana semakin meriah dengan berbagai aktivitas yang dirancang untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai industri lokal dan tradisi budaya di Jawa Timur. Luqman menyebutkan bahwa program ini tidak hanya memberikan wawasan tentang kehidupan di Jawa Timur, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk membangun jejaring (networking) dengan sesama mahasiswa asing di Indonesia.
“Peserta yang datang berasal dari berbagai negara, seperti Nigeria, Mesir, Sudan, Sudan Selatan, Somalia, Madagaskar, Afghanistan, Prancis, India, Pakistan, Thailand, dan Filipina. Dengan keberagaman ini, kami berharap mereka dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta membangun kerjasama yang bermanfaat bagi mereka dan negara asal mereka,” ujar Luqman.
Meski baru pertama kali diadakan, acara ini mendapatkan respon positif dari para peserta. Bahkan, menurut Luqman, Rektor UB mengapresiasi acara ini dan menyarankan agar diadakan secara rutin, mungkin setiap semester. “Ini adalah uji coba pertama, dan melihat respon yang positif, ada kemungkinan besar acara serupa akan kembali diselenggarakan di periode mendatang,” pungkasnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi berbelanja oleh-oleh khas Malang di Royal Oleh-Oleh, yang menjadi penutup dari rangkaian kegiatan yang mengesankan ini. Program East Java International Student Experience diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin mempererat hubungan antara mahasiswa asing dengan Universitas Brawijaya dan budaya lokal Jawa Timur. (nid/yor)