KANAL24, Malang – Cuaca laut yang kadang tidak bersahabat membuat nelayan berkurang pendapatannya karena jika cuaca buruk mereka tidak melaut. Secara otomatis pendapatan mereka berkurang bahkan tidak ada. Hal ini menjadi perhatian Tim dari FPIK UB ini mencoba untuk mencarikan jalan keluar bagi masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dengan pengarahan bagi masyarakat nelayan Sendang Biru berupa pekerjaan alternatif yang bisa dikerjakan apabila para nelayan tidak bisa melaut.
Melalui program PPTTG (Program Penerapan Teknologi Tepat Guna) yang diinisiasi oleh Kemenristek BRIN, Defrian Marza Arisandi, S.Pi., MP dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) dan tim menyelenggarakan workshop Penerapan Fish Smoking Technology pada Kelompok Usaha Bersama Nelayan Sendang Biru Kabupaten Malang Jawa Timur (7/11/2020).
“Kami memberikan pengarahan melalui workshop bagi masyarakat nelayan, tujuan utama adalah bagaimana masyarakat bisa memahami dan mengerti bahwa ada pekerjaan alternatif lain yg bisa dikerjakan apabila para nelayan tidak bisa melaut. Teknologi yang kami perkenalkan adalah teknologi fish smoking atau alat pengasapan ikan,” kata Sandi.
Melalui workshop ini, Sandi dan tim berharap nelayan bisa menyimpan hasil tangkapan untuk dilakukan pengolahan ikan asap. Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan dan menjadi stok penghasilan ketika harga ikan hancur atau alam tidak memihak kepada nelayan.
Setelah dilakukan workshop, nelayan Sendang Biru juga mendapat pelatihan Penggunaan dan Pemanfaatan Alat Fish Smoking (29/11/2020). Pelatihan ini mendatangkan para pakar di beberapa bidang, seperti Dr. Dodyk Pranowo yang merupakan dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) dan pakar penerapan teknologi pangan yang tepat guna.
Selain akademisi, tim FPIK UB juga mengundang Moreno Soeprapto (anggota DPR RI komisi VII bidang Riset, Energi dan Teknologi) sebagai narasumber. Tujuannya agar apa yang dihadapi oleh nelayan tingkat bawah dapat langsung diperjuangkan dengan baik kepada pihak eksekutif.
“Saya bersama tim sengaja mengundang narasumber yang memiliki kredibel baik di bidangnya. Karena saya ingin program ini benar-benar bisa terwujud dan menciptakan kesejahteraan nelayan yang lebih baik,” tandasnya. (Meg)