Kanal24, Malang – Menyadari pentingnya transformasi digital dalam pendidikan, Universitas Brawijaya (UB) melalui Direktorat Inovasi dan Pengembangan Pendidikan (DIPP) meluncurkan platform Massive Open Online Courses (MOOC) pada Senin (3/2/2025). Peluncuran yang berlangsung di Laboratorium Microteaching, Gedung Layanan Bersama (GLB) lantai 10 UB ini menjadi tonggak penting dalam upaya mendukung sistem pembelajaran digital yang lebih inklusif dan fleksibel.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor UB, Prof. Widodo, yang didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Imam Santoso secara daring, Ketua DIPP Prof. Loeki Enggar Fitri, serta jajaran pimpinan UB lainnya.
Membuka Akses Belajar Bagi Masyarakat
Dalam sambutannya, Rektor UB, Prof. Widodo, menyampaikan apresiasinya kepada DIPP atas terwujudnya platform ini. “Ini adalah bagian penting dari upaya Universitas Brawijaya untuk menyebarluaskan pengetahuan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Melalui MOOC, masyarakat luas dapat mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah, murah, dan fleksibel,” ujar Prof. Widodo.
Platform MOOC UB memungkinkan masyarakat umum, tidak hanya mahasiswa, untuk mengakses berbagai materi kuliah. “Kami menawarkan mata kuliah dengan akses gratis untuk semua orang, sementara beberapa materi bersifat tertutup tergantung pada kebutuhan dan permintaan masyarakat,” tambahnya.
Inovasi untuk Mendukung Pendidikan Berbasis Digital
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Imam Santoso, menjelaskan bahwa MOOC memberikan kesempatan luas kepada masyarakat untuk belajar di luar jalur formal. “Melalui MOOC, kami berharap dapat memberikan dampak signifikan dalam memperluas layanan pendidikan, tidak hanya bagi mereka yang menempuh pendidikan reguler tetapi juga masyarakat umum, termasuk para profesional yang ingin meningkatkan kompetensinya,” ujarnya.
Prof. Imam menambahkan bahwa UB telah menyediakan sekitar 10-12 kursus online yang dapat diakses melalui platform ini. Program ini dilengkapi dengan sertifikasi otomatis untuk peserta yang berhasil menyelesaikan pembelajaran sesuai target dan evaluasi. “Sertifikat ini diakui di dunia akademik maupun profesional sebagai bukti kompetensi,” jelasnya.
MOOC Menuju Pembelajaran Jarak Jauh
Ketua DIPP, Prof. Loeki Enggar Fitri, menyebut pengembangan platform ini sebagai salah satu program prioritas DIPP. “MOOC ini menjadi langkah awal menuju Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang lebih terintegrasi. Kami telah menyiapkan hibah bagi dosen untuk mendukung pengembangan konten digital dan memperluas akses pembelajaran,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Subdirektorat Pengembangan Aktivitas dan Teknologi Pembelajaran (SPATP), Ir. Ishardita Pambudi Tama, Ph.D., menjelaskan bahwa MOOC UB tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa tetapi juga masyarakat umum yang ingin meningkatkan keterampilan profesional. “Sertifikat dari platform ini diakui di dunia kerja, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas,” jelasnya.
UB Penuhi Kebutuhan Pendidikan Berbasis Digital
Rektor UB menegaskan bahwa program ini akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan berbasis digital yang dinamis. “Dengan fleksibilitas waktu dan mata kuliah yang relevan, masyarakat dapat memilih materi sesuai kebutuhannya. Kami berkomitmen untuk menjadikan MOOC UB sebagai model pendidikan masa depan yang inklusif dan adaptif,” tutup Prof. Widodo.(din)