KANAL24, Malang – Untuk pertama kalinya, Universitas Brawijaya berhasil masuk ranking 300 besar versi QS World pada subjek agriculture and forestry. Kanal24.co.id berkesempatan mewawancarai langsung Wakil Rektor Bidang Akademik UB Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES beserta Ketua Tim Pemeringkatan UB Prof. Dr. Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng di Ruang Wakil Rektor Bidang Akademik, Rektorat UB, Kamis (5/3/2020).
Aul (sapaan akrabnya) menjelaskan bahwa pada pemeringkatan versi QS World terdapat 48 subjek, yang mana UB berhasil masuk ranking global 301-350 bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) di subjek agriculture and forestry. Adapun universitas di Indonesia lain yang juga masuk pada subjek itu adalah Institut Pertanian Bogor (IPB) di ranking global 51-100 dan Universitas Gajah Mada (UGM) di ranking global 151-200. Sedangkan, untuk ranking domestik, UB berada di peringkat 3 nasional bersama dengan ITB.
“Di tahun sebelumnya, UB belum bernah masuk ranking subjek versi QS World. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan menjadi pintu pembuka untuk UB menuju ranking 500+ dunia,” ujarnya.
Kemudian, Setyawan melanjutkan, untuk aspek penilaian pada pemeringkatan ini meliputi akademik, employer, sitasi, dan H-index. Aspek akademik meliputi rasio dan kualitas dosen, mahasiswa, doktor, dan profesor. Sementara aspek employer berkaitan dengan kinerja lulusan. Sedangkan H-index adalah akumulasi dari publikasi yang sudah dihasilkan.
“Perlu diketahui bahwa ranking ini tidak ada kaitannya dengan program studi atau dalam hal ini Fakultas Pertanian. QS World menilai dari banyaknya publikasi yang dihasilkan di bidang pertanian dan kehutanan, baik itu oleh dosen maupun mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu,” jelasnya
Profesor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tersebut memberi contoh, untuk aspek employer, misalnya alumni yang bekerja di perusahaan sawit tidak melulu dari pertanian, ada juga alumni dari biologi, kimia, fisika, atau life sciences lain
Dengan prestasi yang diraih, Aul berharap tahun depan UB bisa masuk pemeringkatan di subjek lain.
“Kita patut berbangga dan bersyukur atas prestasi yang kita raih, ini menunjukkan bahwa kinerja dan reputasi UB semakin meningkat, akan tetapi jalan UB masih panjang. Kita perlu terus meningkatkan publikasi dan sitasi, sembari mencari strategi lain untuk dapat memenuhi target masuk ranking 500+ dunia pada tahun 2024 mendatang,” pungkas mantan Dekan FKH UB itu.(meg)