Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) menegaskan posisinya sebagai kampus favorit pilihan calon mahasiswa di Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024/2025 yang resmi diumumkan pada Selasa (26/3/2024) secara online. UB berhasil menerima 3.662 mahasiswa dari 31.368 pendaftar yang memilih UB sebagai tujuan mereka pada jalur SNBP.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, M.P, mengungkapkan bahwa dari total pendaftar, sebanyak 27.002 calon mahasiswa menempatkan UB sebagai pilihan pertama mereka, sedangkan 12.575 calon mahasiswa memilih UB sebagai pilihan kedua. Dari pilihan pertama, UB menerima sebanyak 3.653 mahasiswa, sementara dari pilihan kedua hanya 9 mahasiswa yang diterima.
“Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi calon mahasiswa untuk berkuliah sesuai minat mereka. Sebagian besar yang diterima adalah mereka yang memilih UB pada pilihan pertama,” ujar Prof. Imam.
Pihaknya juga memotivasi calon mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, mengingat tidak semua orang mendapat kesempatan berkuliah di perguruan tinggi terbaik. UB pun memiliki berbagai skema bantuan keuangan dan beasiswa bagi mahasiswa yang mengalami kendala ekonomi.
Dalam paparannya, Prof. Imam juga menyampaikan bahwa program studi yang paling diminati di antara calon mahasiswa adalah FK-Kedokteran (1.588 peminat), FILKOM-Teknik Informatika (1.312 peminat), dan FK-Farmasi (1.177 peminat) dari prodi SAINTEK. Sedangkan dari prodi SOSHUM, FIA-Administrasi Bisnis (1.697 peminat), FH-Ilmu Hukum (1.630 peminat), dan FEB-Manajemen (1.557 peminat) menjadi favorit.
Namun, terdapat prodi-prodi yang sangat ketat dalam seleksinya. Misalnya, dari prodi SAINTEK, FK-Farmasi hanya menerima 30 orang dari 1.177 peminat (2,55%), sedangkan dari prodi SOSHUM, FEB-Manajemen hanya menerima 74 orang dari 1.557 peminat (4,75%).
Provinsi dengan jumlah peminat tertinggi adalah Jawa Timur, diikuti oleh Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sementara itu, pada jalur SNBP, sebanyak 6.509 orang mendaftar dengan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), dan hanya 486 orang yang diterima.(din)