KANAL24, Malang – Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Tumiyana meyakini potensi pengembangan infrastruktur tidak hanya berasal dari dalam negeri, juga luar negeri, termasuk Afrika.
“Bagi kami pasar luar negeri adalah potensi yang harus diimplementasi. Masuknya WIKA di pasar infrastruktur Afrika sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara-negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur,” ujar Tumiyana melalui siaran pers, Rabu (21/8/2019).
Untuk pembiayaan, WIKA bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI ) Indonesia Eximbank. Dukungan pembiayaan tersebut merupakan bentuk kerja sama yang paling tepat dalam memasuki pasar Afrika.
Ia menyebutkan, tantangan kemudian adalah bagaimana sinergi yang telah terjalin baik dengan Indonesia Eximbank selama ini dapat terus meningkat dengan semakin besarnya kemampuan Indonesia Eximbank untuk meleverage kapasitas pembiayaan infrastruktur yang trennya semakin naik.
“Bilamana itu dapat dilakukan, maka akan semakin meningkatkan peluang untuk membuka pasar lebih luas lagi bagi WIKA
dan perusahaan Indonesia lainnya dalam ekspansi banyak negara, khususnya di Afrika” ungkapnya.
Pada pelaksanaan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue ( IAID ) 2019, WIKA agresif memanfaatkan peluang pembangunan infrastruktur pada negara-negara berkembang di Afrika sebagai momentum untuk selanjutnya diimplementasikan secara nyata.
Bekerja sama dengan Indonesia Eximbank, WIKA mencatatkan kesepakatan bisnis sebesar US$356.000.000. Fasilitas Buyer’s Credit ini antara lain akan digunakan untuk proyek pembangunan pelabuhan terminal liquid (bulk liquid terminal) di Zanzibar-Tanzania sebesar US$40.000.000.
Kemudian, untuk pembangunan kawasan bisnis terpadu (mixed used complex-Goree Tower) di Senegal sebesar US$250.000.000, dan pembangunan rumah susun (social housing) di Pantai Gading US$66.000.000. (sdk)