KANAL24, Malang – Produk yang bagus dengan harga yang bersaing belum menjadi jaminan mendapat pasar yang abgus di era digital. Produk tersebut juga harus mendapat promosi melalui foto atau video yang menarik sehingga menjadi atensi calon pembeli.
Kondisi ini menjadi perhatian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada 24 Juni 2025 lalu.
Ketua Tim Pengmas David Kaluge SE., MS., M.Ec.Dev., Ph.D bersama dengan Dr. Silvi Asna Prestinawati, S.E, M.Si turun langsung bersama tim untuk memberikan pelatihan foto produk bagi pelaku usaha Desa Kemiri.
“Foto produk saat ini menjadi daya tarik tersendiri terutama untuk promosi online sehingga produk yang bagus jika tidak memiliki foto produk yang bagus belum tentu menarik calon pembeli,” kata David Kaluge.
Melalui workshop interaktif, para peserta mendapatkan pelatihan keterampilan fotografi produk sebagai strategi pemasaran modern.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FEB UB dalam mendukung transformasi digital UMKM sekaligus memperkuat ekonomi lokal. Pemerintah Desa Kemiri menjadi mitra utama dalam program ini, dengan melibatkan lebih dari sepuluh pelaku UMKM dari sektor kuliner, minuman olahan, hingga produk kerajinan.
Fotografi Produk sebagai Solusi Pemasaran Digital
Sesi pertama workshop difokuskan pada pemahaman pentingnya visual produk dalam dunia pemasaran daring. Peserta diperkenalkan dengan teknik dasar fotografi, mulai dari pencahayaan alami, komposisi, hingga pengaturan sederhana menggunakan smartphone. Narasumber juga menekankan bahwa foto produk yang berkualitas mampu meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus memperkuat citra merek UMKM di pasar digital. Praktik Langsung dengan Sumber Daya Sederhana yang dapat dimiliki oleh pelaku usaha.
“Kami memberikan teknik dengan alat yang mereka miliki berikut properti pendukungnya sehingga nantinya mereka dapat melakukan sendiri dengan biaya yang efisien,” lanjut David.

Setelah materi disampaikan, peserta diajak mempraktikkan pemotretan produk menggunakan peralatan sederhana. Beberapa kelompok menggunakan properti fotografi profesional, sementara kelompok lainnya hanya memanfaatkan smartphone dan cahaya matahari. Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan teknis dan kreativitas lebih menentukan dibandingkan kecanggihan alat.
Tidak hanya teknik foto, Tim FEB UB juga mengenalkan peserta pada aplikasi editing sederhana seperti Snapseed untuk memperbaiki warna, menambah kontras, dan memberi sentuhan identitas visual sehingga foto produk dapat lebih menarik perhatian. Peserta juga dapat belajar mengasah kemampuan editnya sesuai dengan konspe produk yang mereka buat.
Sinerai Berkelanjutan untuk Ekonomi Lokal
Pelatihan dengan teknik dan alat sederhana ini diharapkan membuka wawasan baru bahwa promosi digital dapat dilakukan secara efektif tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan alat dan produk yang ada dirumah untuk membuat foto produk yang menarik dan memanfaatkan foto tersebut untuk menunjang promosi produknya.
“Promosi itu penting namun tidak berarti harus mahal. Saat ini dengan kreatifitas promosi dapat dilakukan dengan efisien,” jelas David.

Dampak Nyata bagi UMKM
Dari kegiatan ini Tim Pengmas FEB UB memberikan pengalaman langsung yang dinilai bermanfaat oleh peserta. Usai pelatihan, banyak peserta yang menyadari bahwa fotografi produk bukan sekadar dokumentasi, melainkan strategi branding jangka panjang untuk membangun ekonomi lokal. Anggota tim Pengmas FEB UB Dr. Silvi Asna Prestinawati berharap pelaku UMKM Desa Kemiri nantinya dapat memanfaatkan media digital seperti sosial media untuk berpromosi dengan foto produk yang menarik.
“Harapannya materi ini memberikan manfaat bagi mereka agar memiliki kesadaran untuk berpromosi dengan foto produk yang bagus,” pungkas Silvi.(sdk)










