Kanal24, Malang – Globalizing Universitas Brawijaya Project bekerja sama dengan Indopol Survey and Consulting mengadakan Workshop Metodologi Penelitian Survei Opini Publik pada Rabu dan Kamis (04-05/09/2024) di Ubud Hotel. Workshop ini bertujuan memperkuat keterampilan riset survei opini publik bagi peneliti dari berbagai jenjang akademik, mulai dari S1, S2, hingga S3.
Acara yang dihadiri oleh para akademisi dan praktisi yang ingin mendalami metodologi survei opini publik ini, menghadirkan pakar seperti Romel Masykuri, S.H.I., M.IP, Dosen FISIP Universitas Brawijaya, Ratno Sulistiyanto, CEO Indopol Survey, serta Rinda Lolita Melanwati, S.Si, M.STAT, analis statistika.
Workshop ini memberikan pemahaman mengenai berbagai aspek penting dalam penelitian survei opini publik, antara lain Statistika untuk Penelitian Survei Opini Publik, Variabel dalam Penelitian Survei Opini Publik, Desain Penelitian Survei Opini Publik (Metode Sampling), Manajemen Penelitian Survei Opini Publik, dan Praktik Analisis Data Statistik menggunakan SPSS.
Salah satu narasumber, Ratno Sulistiyanto, CEO Indopol Survey, memberikan pandangan tentang pentingnya workshop ini sebagai bagian dari kerja sama antara Globalizing Universitas Brawijaya Project dan Indopol Survey. Dalam wawancaranya dengan Kanal24, ia menjelaskan bahwa survei ini akan meneliti subkultur di Jawa Timur terkait dengan perilaku politik.
Menurut Ratno, Jawa Timur memiliki empat subkultur politik utama yang berbeda, yaitu Mataraman, Arek, Pantura, dan Pendalungan. Mataraman mencakup wilayah Nganjuk, Kediri, Pacitan, hingga Jombang dan Mojokerto. Arek meliputi Surabaya, dan Pantura mencakup Bojonegoro, Tuban, Lamongan, serta Gresik. Pendalungan, atau Tapal Kuda, melibatkan wilayah Madura seperti Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. Ratno menambahkan, survei ini dapat mengungkap preferensi politik di daerah-daerah tersebut, apakah lebih condong kepada partai berbasis Islam atau nasionalis.
“Ini merupakan kajian yang sangat kaya dan menarik dalam ilmu politik, khususnya untuk melihat perilaku politik di Jawa Timur. Survei ini nantinya dapat digunakan untuk membaca dan menganalisis bagaimana subkultur politik di wilayah ini mempengaruhi preferensi politik masyarakat, terutama dalam Pilkada maupun pemilihan umum lainnya,” ujar Ratno.
Workshop ini dihadiri oleh peneliti dari berbagai latar belakang, termasuk dari universitas lain seperti Universitas Islam Malang (Unisma). Ratno menekankan bahwa acara ini terbuka untuk peneliti dari semua tingkat pendidikan, termasuk mereka yang sudah lulus tetapi ingin memperdalam pengetahuan mengenai metodologi survei opini publik.
Melalui workshop ini, para peneliti diharapkan tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga mampu mengaplikasikan teknik-teknik survei yang lebih canggih dan sesuai dengan standar ilmiah terkini. Pengetahuan ini penting untuk memahami dan memetakan perilaku politik masyarakat Jawa Timur, yang nantinya akan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu politik di Indonesia. (din/nid)