Kanal24, Malang – Bagaimana mahasiswa bisa menjadi ujung tombak dalam memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) dan membangun solusi ketahanan iklim?Yayasan Penabulu melalui acara “Penabulu Goes to Campus,” berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) dan didukung oleh Direktorat Kemahasiswaan UB. Kegiatan ini mengusung tema “Generasi Penggerak: Memperjuangkan Penegakan HAM dan Membangun Solusi Ketahanan Iklim.”
Acara yang digelar pada Senin (24/02/2025) ini menjadi wadah diskusi dan aksi nyata mahasiswa dalam mengatasi isu-isu lingkungan serta hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi lebih jauh dalam isu-isu strategis.
Komitmen Universitas dalam Mendukung Mahasiswa
Direktur Kemahasiswaan Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo, Sp., Mp., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang diambil oleh EM UB. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan contoh baik yang harus ditularkan kepada generasi mahasiswa lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Eksekutif Mahasiswa melalui Kementerian Lingkungan Hidup. Ini adalah sebuah contoh baik, legacy yang baik, pengalaman yang baik untuk ditularkan. Mahasiswa harus berperan secara nyata dengan aksi-aksi yang kelak bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Sujarwo.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa diskusi yang diadakan dalam acara ini diharapkan mampu menghasilkan reformulasi terhadap berbagai permasalahan lingkungan dan HAM, yang nantinya dapat ditindaklanjuti melalui aksi-aksi pengabdian masyarakat. Selain itu, Sujarwo juga menyampaikan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup EM UB berupaya memperluas kerja sama, tidak hanya dengan Penabulu, tetapi juga dengan berbagai dinas terkait dan universitas lain.
“Kita harus memahami bahwa segala sesuatu harus dalam konteks yang lebih inklusif, kompleks, dan dengan pendekatan multiperspektif. Oleh karena itu, kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan sosial,” tambahnya.
Sinergi Penabulu dengan Mahasiswa UB
Sementara itu, Jagat Patria, Program Manager Yayasan Penabulu, turut menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam menangani isu-isu global, khususnya krisis iklim. Ia menyatakan bahwa kolaborasi yang sedang dijalankan bertujuan untuk menangkap suara-suara mahasiswa yang selama ini berkontribusi namun belum mendapatkan ruang yang maksimal.
“Kami berupaya menangkap suara-suara mahasiswa, terutama terkait krisis iklim. Kami ingin mendengar solusi dari mereka, memahami permasalahan yang mereka hadapi, serta menggali inisiatif yang bisa dilakukan. Hasil diskusi ini nantinya akan dirumuskan secara bersama dan diajukan kepada pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah,” ungkap Jagat Patria.
Ia juga menegaskan bahwa implementasi kerja sama ini tidak berhenti pada acara ini saja, melainkan akan terus dikembangkan dalam jangka panjang. Yayasan Penabulu berkomitmen untuk membangun keterhubungan yang berkelanjutan antara mahasiswa UB dengan jaringan nasional mereka agar dapat terus berbagi informasi dan membahas berbagai isu yang berkembang.
“Kami melihat bahwa gagasan dan ide dari mahasiswa sangat penting untuk dibahas di tingkat nasional. Oleh karena itu, konektivitas antara mahasiswa dan berbagai pemangku kepentingan akan terus dijaga dan diperkuat. Ini adalah langkah awal yang baik dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Keterlibatan Eksekutif Mahasiswa UB, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup, telah menunjukkan reputasi yang kuat dalam menyelenggarakan kegiatan lintas universitas. Dengan fokus pada pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, EM UB terus membuktikan perannya sebagai representasi nyata dari agent of change dalam pembangunan bangsa.
Sebagaimana diketahui Yayasan Penabulu adalah organisasi masyarakat sipil yang berkomitmen mendorong keberdayaan organisasi masyarakat sipil (OMS) di Indonesia sebagai pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan. Didirikan dengan visi menciptakan masyarakat sipil yang berdaya, Penabulu berfokus pada penguatan kapasitas, kapabilitas, serta kemitraan setara antar sektor pembangunan. Organisasi ini juga aktif memobilisasi sumber daya dan mempromosikan partisipasi publik secara luas dalam proses pengambilan keputusan.
Sebagai mitra strategis dalam pembangunan, Penabulu terlibat dalam berbagai isu strategis, seperti lingkungan, kesehatan masyarakat, pembangunan inklusif, serta transformasi digital. Program-programnya mencakup pelatihan, advokasi berbasis bukti, dan pengembangan perangkat manajemen untuk mendukung OMS dalam menjalankan peran mereka secara efektif. Dengan jaringan luas dan pengalaman dalam berbagai proyek di tingkat lokal maupun nasional, Yayasan Penabulu terus berupaya menciptakan solusi inovatif untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.(fan)