KANAL24, Jakarta – Peristiwa tutup tahun oleh para pebisnis yang bergerak di sektor ritel khususnya fashion biasanya diwarnai dengan ‘pesta diskon’. Pesta diskon tersebut bukan hanya menawarkan berbagai potongan harga yang gila-gilaan, tapi juga dengan berbagai strategi marketing lain, seperti beli dua gratis satu, bahkan beli tiga pun gratis satu.
YLKI mengimbau agar konsumen tetap kritis dan waspada terhadap pesta diskon tersebut. Sebab pada akhirnya pesta diskon bisa menggerus kantong. Paradigma konsumen menjadi konsumtif, membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan.
“Pesta diskon sejatinya bukan hal yang baru, sebab pesta diskon setiap hari juga diberikan oleh peritel fashion di semua super market,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI , Tulus Abadi dalam keterangan tertulis yang diterima Ipotnews, Senin (30/12/2019).
“Pesta diskon juga harus kita waspadai, sebab alih alih kita mendapatkan produk fashion yang levelnya apkiran, model yang sudah usang, dan bahkan fashion yang mempunyai cacat tersembunyi,” imbuhnya.
Ia pun meminta para konsumen untuk tetap mewaspadai dan kritis terhadap perang diskon yang terjadi dimana-mana. Tulus menyarankan agar konsumen betul-betul melihat dengan teliti pesta diskon tersebut sebelum memutuskan untuk membayarnya di kasir.
“Maksud hati meraih diskon, tetapi konsumen malah merugi. Jangan sampai konsumen gigit jari,” imbaunya. (sdk)