KANAL24, Malang – Mengambil tema “Tangguh Bereputasi Membangun Negeri” Universitas Brawijaya (UB) pada hari ini (5/1/2021) genap berusia 58 tahun. Berbagai prestasi telah diraih oleh kampus yang berada di Kota Malang tersebut. Prestasi-prestasi baik nasional maupun internasioanal tentu memberikan nilai tambah bagi UB di mata dunia.
Pada Rapat Terbuka Senat pagi tadi, Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani menyampaikan Laporan Kinerja Rektor di tahun 2020. Ada beberapa capaian di tahun ini dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, penelitian, kemahasiswaan, inovasi, serta reputasi nasional dan internasional.
Di bidang pendidikan, untuk penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN 2020, UB menjadi kampus yang paling diminati oleh calon mahasiswa, tercatat total 30.932 calon mahasiswa mendaftar di kampus biru tersebut. Lalu, jumlah program studi UB yang meraih akreditasi A mencapai 105. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun 2019 dan 2018 yang masing-masing mencapai 97 dan 82 prodi.
Bidang penelitian dan pengabdian UB di tahun 2020 juga mengalami peningkatan. Jumlah publikasi dosen pada jurnal internasional di tahun 2020 mencapai 1.404 dan publikasi jurnal nasional mencapai 2.721 jurnal.
“Pada tahun ini, UB juga berhasil menduduki peringkat pertama universitas dengan jumlah buku terbanyak, yakni total ada 1.706 buku yang telah dihasilkan oleh dosen-dosen di UB,”katanya.
Sementara di bidang kemahasiswaan, prestasi cemerlang didapat pada kompetisi PIMNAS yang berhasil menempatkan UB pada posisi ke 2 setelah di tahun 2019 berada di posisi ke 6.
Meski pandemi masih berlangsung, tidak menyurutkan para civitas UB untuk terus produktif. Terbukti di tahun ini, UB menjadi universitas dengan jumlah tertinggi yang mengajukan paten, yakni sebanyak 132 paten.
Baca Juga:
Jokowi: Pendidikan Tinggi Harus Membangun Karakter Generasi Muda
“Paten sangat penting karena kalau suatu produk sudah memiliki paten, maka industri dalam negeri maupun luar negeri akan mau bekerjasama. Paten yang saat ini sudah berbentuk prototype ada 20 dan berbentuk inovasi sebnayak 31. Jadi ini yang siap dikerjasamakan dengan industri atau kalau UB itu tidak menjadi PTNBH bisa dibuat industri sendiri,” jelas Nuhfil.
Beberapa contoh produksi inovasi UB yang sudah komersial yakni Kit GAD 65 (alat deteksi dini untuk penyakit diabetes) yang telah bekerjasama dengan Biofarma, kemudian deteksi dini imun untuk kelenjar tiroid yang sudah siap bekerjasama dengan Biofarma. Selain bekerjasama dengan perusahaan pelat merah, Nuhfil juga mengatakan bahwa UB telah banyak bekerjasama dengan UMKM.
Terakhir, di reputasi nasional dan internasional, UB mendapat penghargaan keterbukaan informasi publik terbaik kategori perguruan tinggi tahun 2020, peringkat pertama Anugerah DIKTI 2020 kategori laman website terbaik, kemudian UB juga berhasil meraih peringkat di 7 subject pada THE World University Ranking by Subject 2020, dan yang tak kalah penting adalah UB menerima penghargaan Innovative Practice 2020 Award oleh Zero Project (UNDP) berkat konsistensinya memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
“Kedepan, saya berharap UB menjadi kampus bereputasi internasional dan menjadi kampus yang otonom dengan status PTNBH,” tandasnya. (Meg)