KANAL24, Blitar – Sebanyak 70 pengusaha hadir pada acara Blitar Palah Festival dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Blitar yang ke 695. Mereka akan berada di Kabupaten Blitar sampai dengan 6/8/2019.
Kehadiran pengusaha-pengusaha ini, selain beragendakan untuk menyaksikan rangkaian kegiatan hari jadi kabupaten Blitar, mereka juga akan berkunjung ke beberapa obyek wisata, dan melihat beberapa potensi daerah yang kemungkinan kedepan bisa menarik untuk dijadikan investasi. Pengusaha-pengusaha tersebut berasal dari beberapa daerah yakni, Malang, Kediri, Jakarta, dan ada juga yang berasal dari San Fransisco Amerika Serikat.
“Kita selama ini terus membangun komunikasi dengan pengusaha-pengusaha. Menurut saya, dalam membangun suatu daerah kalau hanya mengandalkan APBD saja, saya kira tidak akan bisa cepat maju. Salah satu caranya adalah dengan “menjual” potensi yang ada di daerah ke investor-investor. Kami di pemkab sudah bekerja sama dengan teman-teman Paguyuban Blitar yang ada di Jakarta. Kemudian, kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa daerah dan perguruan tinggi. Hasilnya sudah cukup bagus. Contohnya, hari ini kami menerima kedatangan 70 pengusaha yang datang dari beberapa daerah, yang tentunya ini dikoordinir oleh teman kita dari Jakarta,” ungkap Rijanto Bupati Kabupaten Blitar.
Dia melanjutkan, jika rencana ini nanti berhasil, pembangunan di Kabupaten Blitar akan semakin cepat. Sudah ada beberapa perusahaan yang berinvestasi, diantaranya PT. NSA (Nusantara Segar Abadi) yang bergerak dibidang perkebunan pisang di daerah Gandusari, yang terkenal dengan pisang Cavendish Sunpride.
“Sekarang, yang akan beroperasi adalah PG. RMI (Rejoso Manis Indo) yang tempatnya di daerah Binangun, kemudian PT. Greenfield untuk peternakan sapi susu perah. Tentunya, ini merupakan daya tarik Kabupaten Blitar, yang ternyata investor bersedia untuk berinvestasi,” jelas alumni FISIP UMM tersebut.
“Dengan adanya investasi ini, nantinya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah, masyarakat semakin sejahtera, maju dan berdaya saing serta memiliki multiefek termasuk dalam upaya mengurangi angka pengangguran,” pungkasnya. (sdk)