KANAL24, Bandung – Satu lagi produsen sepeda motor listrik karya anak bangsa hadir menginjakan kakinya di Kota Bandung. Mengusung semangat ramah lingkungan, Elvindo mengampanyekan konversi penggunaan motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik kepada warga Kota Bandung dan sekitarnya.
Kehadiran Elvindo di Kota Bandung ditandai dengan peluncuran diler resmi motor listrik terbarunya di Jalan Ciungwanara, Kota Bandung, Sabtu (20/3/2021).
Dari IDX Channel Komisaris Elvindo, Komjen Pol (Purn) Setyo Wasisto, mengatakan, melalui dealer di Kota Bandung, Elvindo bakal terus mengampanyekan penggunaan motor listrik demi terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat. Terlebih, lanjut Setyo, pemerintah telah menyusun roadmap pada 2025 mendatang, penggunaan kendaraan akan beralih dari kendaraan konvensional yang menggunakan BBM menjadi kendaraan listrik.
“Lewat konversi ini, kita berharap masyarakat berpindah dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan bertenaga listrik,” ungkap Setyo di sela peluncuran diler resmi Elvindo Bandung.
Menurut Setyo, kampanye penting dilakukan. Pasalnya, saat ini, masyarakat umumnya belum mengetahui manfaat penggunaan kendaraan listrik. Selain ramah lingkungan, kata dia, penggunaan kendaraan listrik bakal menekan beban anggaran bahan bakar yang harus dikeluarkan masyarakat.
Tidak hanya itu, penggunaan kendaraan listrik pun dapat menekan subsidi bahan bakar minyak yang dikeluarkan oleh pemerintah hingga Rp70 triliun karena penggunaan kendaraan listrik otomatis menekan penggunaan BBM.
“Apalagi, secara ekonomi, harga dan perawatan kendaraan listrik jauh lebih murah. Kendaraan listrik tak memerlukan perawatan berkala seperti mengganti oli,” terangnya.
Dia menambahkan, saat ini, Indonesia baru memiliki 25 produsen kendaraan listrik. Jauh lebih sedikit dibandingkan negara lain, seperti Jepang, China, Korea, Amerika dan Eropa yang sudah bergerak lebih dulu dalam kampanye kendaraan listrik.
Sementara itu, owner diler Elvindo Bandung,Taufik Darmawan menilai, anggapan masyarakat yang menyebut kapasitas tenaga kendaraan listrik, termasuk motor listrik terbatas keliru.
Dia mengungkapkan, penggunaan motor listrik sebenarnya sama halnya dengan penggunaan handphone (HP). Masyarakat bisa memperlakukan motor listrik layaknya handphone saat mulai kehabisan baterai.
“Seperti pakai HP, saat baterai berkurang langsung di-charge, tidak menunggu sampai habis. Motor ini persis seperti HP, jadi kalau habis baterainya satu bar, langsung isi lagi,” terang Taufik.
Dia pun membandingkan penggunaan motor listrik dengan motoe konvensional yang menurutnya jauh lebih ekonomis. Dia menyebut, untuk mendapatkan 1 Kwh listrik hanya butuh sekitar Rp1.400-2.000 saja dan jarak tempuhnya sama dengan penggunaan 1 liter BBM.
“Bayangkan, 1 Kwh cuma butuh Rp1.400-2.000 saja, jauh lebih murah dibandingkan 1 liter BBM,” imbuhnya.
Taufik melanjutkan, selain menjadi tempat penjualan motor listrik, dealer Elvindo Bandung ke depan bakal memberikan layanan purna jual, termasuk memperbanyak titik-titik pengisian daya listriknya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap, warga Bandung bisa segera beralih menggunakan motor listrik sebagai alat transportasi sehari-hari. Apalagi, harga motor listrik Elvindo cukup terjangkau, antara Rp5-17 juta sudah termasuk STNK dan BPKB.(sdk)