KANAL24, Malang – Walikota Malang Sutiaji mengapresiasi pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 di Universitas Brawijaya (UB). Sutiaji bersama Dede Yusuf anggota Komisi X DPR RI meninjau pelaksanaan UTBK di salah satu lokasi ujian di Gedung E Fakultas Ilmu Administrasi UB (FIA UB), Senin (12/4) sore.
Menurut Sutiaji, sejak pandemi Covid-19 tahun lalu, UB telah melaksanakan UTBK sesuai protokol kesehatan dan terus dioptimalkan pelaksanaannya pada UTBK tahun ini.
“UB menjadi kampus rujukan yang prokesnya dicontoh oleh perguruan-perguruan tinggi lain di Kota Malang yang menjadi pusat UTBK,”imbuhnya.
Sementara itu, Dede Yusuf kepada awak media menuturkan kedatangannya ke pusat UTBK UB dilatarbelakangi karena ia menerima informasi bahwa berbagai kampus mendapat keluhan dari peserta yang mengatakan biaya rapid antigen sebagai syarat UTBK cukup mahal.
Dede ingin meninjau langsung, karena di Kota Malang justru hal berbeda dilakukan oleh Pemkot Malang dan Universitas Brawijaya, yang mana peserta UTBK tidak perlu melakukan rapid antigen. Hal ini karena pusat UTBK berfokus pada penerapan prokes yang sangat ketat.
“Saya pikir yang dilakukan Pemkot Malang bersama UB bisa dijadikan contoh oleh universitas lain supaya kita berhati-hati dalam prokesnya bukan rapidnya,” terang Dede.
Sebagai tuan rumah, Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani menjelaskan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 di UB meliputi penyediaan sarana cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yang sesuai standar, pengecekan suhu tubuh, semua pengawas dan peserta UTBK menggunakan masker medis dan sarung tangan, lalu penerapan physical distancing di dalam ruang ujian.
Selain itu, bagi peserta yang memiliki suhu diatas 37.5 derajat juga masih bisa mengikuti ujian di ruang isolasi, dipisahkan dengan peserta lain. Kemudian semua pengawas UTBK juga dirapid terlebih dahulu, penyemprotan disinfektan di seluruh ruang ujian sebelum dan sesudah ujian, serta disediakan ruang transit bagi tas peserta ujian guna menghindari transmisi virus antar barang.
“Dari penerapan prokes yang ketat, pengalaman tahun lalu tidak ada kasus Covid-19 yang muncul dari klaster UTBK di UB. Sehingga hal yang sama bahkan lebih ketat lagi aturannya kita terapkan di UTBK tahun ini,” pungkas Nuhfil. (Meg)