KANAL24, Jakarta – Riset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menunjukkan seiring dengan relaksasi PPKM, indeks belanja masyarakat menunjukkan tanda pemulihan. Pada pertengahan Agustus indeks frekuensi belanja mayarakan mulai naik ke level 97,3.
Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute mengatakan, indeks nilai belanja masyarakat pada 1 Agustus 2021 turun tajam hingga ke level 73,3. Hal ini terjadi sebagai imbas dari pemberlakuan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli.
“Perbaikan juga akan terjadi pada indeks nilai belanja yang naik ke level 79,7. Dalam beberapa minggu ke depan, seiring dengan relaksasi PPKM, kami melihat bahwa tren pemulihan belanja akan terus berlanjut,” ujar Teguh dalam siaran persnya, Senin (30/8/2021).
Jika dilihat dalam lingkup provinsi, indeks nilai belanja di Jawa pada 15 Agustus berada di 73,4 naik dari 63,8 pada tanggal 1 Agustus 2021. Faktor lain yang mendorong kenaikan belanja di Jawa tampaknya juga menurunnya kasus positif Covid-19. Hal ini membuat masyarakat relatif lebih berani untuk melakukan aktivitas ekonomi.
“Sementara itu, indeks belanja di luar Pulau Jawa meski masih relatif tinggi menunjukkan tren yang menurun. Hingga 15 Agustus 2021, indeks belanja di luar Pulau Jawa berada di tingkat 86,4,” ulasnya.
Dari tiga kelompok masyarakat yang dibagi berdasarkan penghasilan bawah, menengah dan atas, seluruhnya menunjukkan kenaikan dalam belanja masyarakat. Namun demikian belanja kelompok masyarakat menengah mengalami kenaikan drastis. Hingga tanggal 15 Agustus 2021, indeks belanja kelompok menengah yaitu mereka yang memiliki penghasilan sekitar Rp8,4 juta per bulan menunjukkan angka 110,5 persen. Artinya belanja kelompok ini sudah berada di tingkat sebelum pandemi Januari 2020.
“Sementara itu kelompok bawah juga mengalami kenaikan. Selain pelonggaran mobilitas, dukungan pemerintah terhadap kelompok ini dalam bentuk perlindungan sosial juga berdampak positif bagi kelompok bawah,” pungkas dia.(sdk)