KANAL24, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ), Basuki Hadimuljono menawarkan peluang investasi kepada investor di Turki senilai USD430 miliar. Besarnya dana investasi ini dibuka untuk pembangunan infrastruktur baik di bidang konektivitas, sumber daya air dan perumahan.
Basuki menambahkan bahwa anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat besar. Sementara yang mampu dipenuhi dengan dana APBN hanya sekitar 30 persen. Oleh sebab itu pemerintah membuka peluang yang besar bagi investor yang ingin masuk ke Indonesia untuk mengerjakan sektor infrastruktur.
“Untuk menutupi 70 persen gap keuangan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan agar tetap kompetitif dan menarik seperti skema pembiayaan kreatif jalan tol dan insentif pajak untuk penanaman modal baru,” kata Basuki dalam keterangannya, Minggu (7/11).
Dikatakan Menteri Basuki terdapat 24 proyek baik yang bersifat solicited dan unsolicited senilai USD19 juta. Dari jumlah itu sebanyak 10 proyek Public Private Partnership (PPP) yang siap ditawarkan senilai USD9,2 juta. Proyek-proyek tersebut terdiri dari 9 proyek jalan tol dan 1 proyek bendungan.
Kesembilan proyek tol tersebut yakni Jalan Tol Semanan – Balaraja sepanjang 32,7 km, Jalan Tol Sentul Selatan – Karang Barat sepanjang 61,5 km, Jalan Tol Sukabumi – Ciranjang sepanjang 26 km, Jalan Tol Ciranjang – Padalarang sepanjang 28 km, Jalan Tol Malang – Kepanjen 29,7 km, Jalan Tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg 28,6 km, Jalan Tol Semarang harbour 20,8 km, Jalan Tol Bogor – Serpong 31 km dan Jalan Tol Cikunir – Karawaci Elevated 40 km. Sementara untuk proyek bendungan meliputi Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Mini Hidro di Bendungan bintang Bano, Nusa Tenggara Barat. Namun tetap terbuka untuk proyek infrastruktur lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan gap keuangan tersebut, Pemerintah mengeluarkan UU Cipta Kerja. Dikatakan Basuki bahwa UU Cipta Kerja membuka kesempatan lebih besar bagi pengusaha Turki untuk berinvestasi di bidang infrastruktur di Indonesia. Saat ini nilai investasi antara Indonesia – Turki mencapai USD1,5 juta.
“Terdapat banyak potensi investasi antara Indonesia dan Turki. Kami mendorong para kontraktor dan konsultan Turki untuk berinvestasi di berbagai sektor infrastruktur baik melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha ( KPBU ), maupun Engineering, Procurement, Construction (EPC),” ujar Basuki.
Ditambahkan Basuki terdapat dua platform yang bisa digunakan pengusaha Turki untuk masuk berinvestasi di sektor infrastruktur. Pertama sebagai perseroan terbatas milik asing dan kedua sebagai badan usaha jasa konstruksi asing.
“Kami menyadari bahwa perusahaan konstruksi Turki termasuk salah satu yang terbaik di dunia dengan keahlian dan pengalaman yang kaya di bidang perumahan dan konstruksi jalan, jembatan serta terowongan. Saya berharap pengusaha Turki dapat berpartisipasi dalam program pembangunan infrastruktur di Indonesia,” pungkas Basuki.(sdk)