Kanal24, Malang – Menapaki visi sebagai World Class University, Universitas Brawijaya berkomitmen untuk menjadi agen perubahan ekonomi dengan melakukan inovasi, sekaligus agen perubahan peradaban. Menurut Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.,Med.Sc., sebagai agen perubahan peradapan UB berpegang pada Filosofi Brawijayan yang tertuang dalam 4 pilar utama..
“Ada empat pilar penting Filosofi Brawijayan itu, dan ini menjadi darah kita di Universitas Brawijaya dalam seluruh pengelolaan dan tata laksananya termasuk model pendidikan”, ungkap Prof. Widodo, dalam sambutan Saresahan Kebangsaan di FISIP UB (19/07/2022).
Rektor UB memaparkan bahwa empat pilar Filosofi Brawijayan ini pertama adalah persatuan, yang tercermin dari keragaman warga civitas academika. UB merupakan kesatuan seluruh bangsa Indonesia, seluruh suku, agama dan ras dari Sabang sampai Mearuke.
Filosofi Brawijayan kedua adalah pilar globalisasi. Pilar ini terwujud dari keterbukaan UB dalam menerima mahasiswa, tidak hanya mahasiswa dari Indonesia namun juga mahasiswa internasional. Rektor menjelaskan bahwa UB juga memberi beasiswa kepada mahasiswa asing sebagai bentuk kepedulian, transfering pengetahuan dan budaya kita ke luar negeri, sehingga peradaban adiluhung Indonesia bisa disebarkan ke seluruh dunia.
Pilar yang ketiga adalah toleransi. UB adalah kampus yang menegakkan toleransi dan tidak mendukung segala bentuk intoleransi. Oleh karenanya UB menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia (Densus 88) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai wujud komitmen UB menjadi Kampus Toleran dan Anti Radikalisme.
Pilar keempat dalam Filosofi Brawijayan adalah kesetaraan. UB setara dalam hal gender dan termasuk dengan mahasiswa difabel. UB mendapatkan penghargaan internasional sebagai kampus yang ramah difabel.
Rektor UB juga menegaskan bahwa dalam pilar kesetaraan mencakup kesempatan memperoleh pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu.
“Kita tidak pengen ada elemen anak bangsa yang tidak bisa sekolah di UB gara-gara tidak punya uang. Sehingga sistem UKT kita adalah grading, tergantung pendapatan orang tua mahasiswa” ungkap Rektor UB.
Rektor menjelaskan bahwa UB siap memberikan beasiswa dan bantuan dana kuliah bagi mahasiswa tidak mampu dengan mengalokasikan anggaran dana lebih dari 44 M per tahun.
Keempat Filosofi Brawijayan ini menurut Rektor UB merupakan konsep kebangsaan UB yang sudah menjadi landasan UB dalam pengelolaan kampus.(din)