Kanal24, Malang – Desa Bumirejo Kecamatan Dampit Kabupaten Malang terletak di sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Turen. Dengan jarak tempuh kurang lebih 27,5 km dari Malang menuju Turen, dan jarak tempuh kurang lebih 10 km dari Turen menuju Bumirejo, membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk menuju desa Bumirejo dari kota Malang.
Selain dikenal sebagai penghasil kopi, Penduduk Desa Bumirejo juga dikenal sebagai komunitas Peternak Domba. Ditahun 2020 peternak mampu menghasilkan hingga 700farm/peternakan.
Kepala Desa Bumirejo yang biasa disapa dengan Pak Sugeng menyampaikan keinginannya untuk memperluas ternak domba milik warga Bumirejo agar dapat lebih meningkatkan pendapatan para warganya.
“Saya berharap dengan kehadiran pengabdian masyarakat dari UB, dapat membantu warga kami dalam mengembangkan dan memperluas ternak domba sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga di desa Bumirejo,” jelasnya.
Tim Pengmas UB bersama warga Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang (dok.tim pengmas UB)
Melihat potensi tersebut, Pengabdian Masyarat UB pun mulai mengadakan rintisan untuk Pengembangan Sistem Investasi Pemasaran Budidaya Ternak Domba di Desa Bumirejo.
Diketuai oleh Dr Nanang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kegiatan ini dimulai dari bulan Juli dan berakhir pada bulan November 2022.
Sebelum melakukan sistem ini, maka perlu diperkuat dengan membuat SOP manajemen pakan dan manajemen kandang sebagai upaya standardisasi produksi hasil ternak domba yang baik.
Tata kelola hijauan pakan ternak (HPT) juga perlu diperhatikan sehingga bisa mendukung kebutuhan peternak. Dosen Fakultas Pertanian UB, Dr.Agr.Sc Hagus Tarno menjelaskan selain HPT, tanaman lain dari pertanian atau lahan juga dapat mendukung kebutuhan ternak dalam kehidupan sehari-hari.
“Masyarakat dapat menanam hijauan pakan ternak (HPT) seperti rumput gajah, dan gamal disekitar lahan rumah dan perkebunan/pertanian, sehingga bahan baku pakan ternak secara umum telah tersedia,” jelasnya.
Proses pembuatan pakan ternak (dok.tim Pengmas UB)
Namun bedanya pakan ternak yang diberikan peternak, mengakibatkan adanya perbedaan kualitas hasil ternak domba khususnya pada saat proses penggemukan.
Oleh karena itu untuk mendukung Sisterm Informasi Investasi dan Pemasaran Digital Era masyarakat 5.0 diperlukan standardisasi dan pelatihan pembuatan pakan silase dan complete feed agar diperoleh hasil ternak domba khususnya untuk penggemukan dengan hasil yang maksimal.
Pemberian pakan ternak domba atau kambing yang berkualitas merupakan salah satu cara meningkatkan produktivitas hasil produk ternak domba atau kambing.
Untuk mendukung hal tersebut, tim Pengabdian Masyarakat UB Tahun Anggaran 2022 juga melakukan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Domba atau Kambing yaitu Silase dan Complete Feed.
Managemen kandang diperlukan untuk menghasilkan produktivitas Ternak Domba atau Kambing yang berkualitas. Jenis tipe kandang untuk penggemukan berbeda dengan pengembangbiakan bibit/pembibitan/ pemuliaan (breeding), sehingga perlu ditentukan tipe usaha ternak tersebut.
Hagus Tarno juga menjelaskan kondisi aliran udara yang bagus, pencahayaan yang cukup, kondisi kelembaban dan suhu yang kering dan sejuk terkadang membuat menjadi segar dan nyaman bagi ternak domba atau kambing. Kotoran dan urine yang dibuang sesuai dengan alokasinya mengurangi gas amoniak dan bau tidak sedap di lingkungan kandang.
Menurutnya, pengelolaan kandang menjadi salah satu poin penting untuk menghasilkan produktivitas ternak domba atau kambing yang berkualitas.
“Kandang ternak domba khususnya penggemukan perlu dibedakan dengan yang kadang domba umbaran. Karena untuk penggemukan perlindungan domba untuk tidak banyak bergerak,” tambahnya.
Hal ini bertujuan agar dapat fokus pada pembentukan daging sehingga berat badan melegakan segera meningkat. Kondisi kandang perlu memperhatikan faktor ukuran kandang agar domba merasa nyaman. Suhu normal dan aliran udara berfungsi agar kondisi udara sekitar tidak pengap. Intesitas cahaya cukup agar tidak lembab sehingga menimbulkan jamur, pengap dan bau tidak sedap.
“Kandang dijaga kebersihannya agar tidak kotor yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dan domba dapat tinggal di kandang dengan nyaman,” jelasnya.
Tampilan Aplikasi Web Sisterm Informasi Investasi dan Pemasaran Digital Era masyarakat 5.0 karya tim pengabdian masyarakat UB (dok.Tim Pengmas UB)
Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Arief Andy Seobroto menjelaskan, manajemen pakan dan kondisi kandang akan dilaporkan menggunakan sistem pada aplikasi, sehingga calon investor merasa yakin untuk berinvestasi.
“Dengan menggunakan aplikasi ini akan mempermudah investor dalam melihat dan memilih ternak dengan kualitas yang layak,” ungkap pria yang akrab dipanggil Aan ini.
Meski sudah dapat diakses dan digunakan pada aplikasi web, namun sistem ini masih harus menempuh beberapa penyesuaian sehingga kedepan akan dilakukanpengembangan berbasis Internet of Things (IoT) agar kondisi ternak, pakan, kandang dan kesehatan ternak dapat dimonitor secara online.(put)