Kanal24 – Pasar properti nasional menunjukkan tren yang terus membaik pada tahun 2022. Kenaikan harga properti meningkat lebih pesat dibanding tahun sebelumnya, demikian pula dengan permintaan pasar. Hal tersebut termuat dalam Indonesia Property Market Report Q4 2022 dan Property Market Outlook 2023 oleh Rumah.com.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengungkapkan bahwa adanya pelonggaran protokol kesehatan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022 dan stabilitas suku bunga menjadi faktor yang penting.
“Sejumlah kebijakan Pemerintah, mulai dari pelonggaran protokol kesehatan jelang Hari Raya Idul Fitri 2022 serta suku bunga Bank Indonesia yang terus ditahan pada 3,5 persen dalam satu setengah tahun terakhir menjadi salah satu faktor penting yang menjaga optimisme pasar properti di tanah air,” ungkapnya.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menunjukkan kenaikan tahuan harga properti sebesar 4,9 persen pada kuartal ketiga 2022. Persentase tersebut ini menunjukkan pertumbuhan nilai harga yang cepat jika dibandingkan dengan harga pada kuartal ketiga 2021 yang naik sebesar 3,24 persen dari tahun 2020.
Kenaikan indeks harga diikuti oleh kenaikan permintaan sebesar 16,4 persen secara tahunan. Namun penyedia suplai tampaknya menahan diri untuk meluncurkan suplai baru dimana secara tahunan, suplai kuartal ketiga 2022 hanya naik tipis sebesar 3,7 persen.
Indikasi positif pasar properti juga terlihat dari tren permintaan pasar. Percepatan kenaikan harga properti tidak menyurutkan permintaan pasar. Sebaliknya, permintaan properti pada kuartal ketiga 2022 menunjukkan kenaikan yang cukup pesat, sebesar 9,2 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Marine menjelaskan bahwa faktor penting yang menjaga lansekap pasar properti 2022 tetap baik adalah adanya stimulus dari pemerintah, Keinginan pelaku industri properti agar stimulus tersebut dipertahankan mendapat respon positif dari Pemerintah.
“Stimulus yang dihadirkan Pemerintah terbukti tepat sasaran bagi konsumen. Data Rumah.com Consumer Sentiment Survey H2 2022 menunjukkan bahwa kebijakan pelonggaran PPN mendorong optimisme konsumen. Sebaliknya, masih sedikit konsumen yang merasakan manfaat program rumah subsidi, yang menjadi salah satu program perumahan andalan Pemerintah. Sedangkan stimulus DP Nol Persen yang diluncurkan tahun lalu juga terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur transportasi strategis seperti LRT Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta- Bandung, dan berbagai ruas jalan tol juga masih menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga properti di Jabodetabek.
Kenaikan suku bunga pada bulan September 2022 sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman resesi diprediksi juga akan berdampak terhadap pasar properti. Bank diperkirakan akan lebih selektif dalam memberikan pinjaman pembiayaan, termasuk KPR dan KPA.
Data RIPMI menunjukkan pasar properti mulai pulih pada tahun 2022. Setelah sempat stagnan akibat pandemi pada 2021, penjual atau penyedia suplai properti hunian semakin berani menaikkan harga properti. Ini terlihat dari tren harga properti yang terus meningkat, terutama dalam dua kuartal terakhir.
“Namun demikian, situasi pasar properti pada tahun 2023 akan kembali menghadapi tantangan. Bayang-bayang resesi dan kenaikan suku bunga global akan membuat penjual atau penyedia suplai hunian berhati-hati dalam membuat keputusan. Sekali lagi, outlook pasar properti hunian pada 2023 akan bergantung pada kebijakan Pemerintah dalam menjaga situasi ekonomi nasional,” pungkas Marine.