Transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia, termasuk kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi, baik di dalam negeri maupun lintas negara. Dengan QRIS, pengguna dapat melakukan pembayaran secara cepat dan efisien hanya dengan memindai kode QR, tanpa perlu membawa uang tunai atau kartu. Fitur ini sangat menguntungkan bagi para pelancong, karena mereka dapat menggunakan QRIS untuk berbelanja di luar negeri tanpa repot menukar mata uang.
Bank Indonesia menyatakan bahwa QRIS akan dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berbelanja di berbagai negara seperti Korea Selatan, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UAE). “Dalam waktu dekat, kita akan ada kesepakatan QRIS lintas negara dengan India, Korea Selatan, Jepang, dan UEA. Tunggu tanggal mainnya, nanti masyarakat bisa beli tteokbokki dan sushi dengan QRIS,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dikutip (30/7/2024).
Sebelumnya, Indonesia telah menyepakati kerja sama QRIS antarnegara dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura. Filianingsih menjelaskan bahwa terus terjadi peningkatan transaksi QRIS dalam kerja sama tersebut.
Misalnya, untuk transaksi inbound atau yang dilakukan oleh turis asing di dalam negeri, terdapat peningkatan transaksi sebesar 13 persen secara bulanan (month to month/mtm) antara Thailand dengan Indonesia. Kebanyakan turis asing Thailand menggunakan QRIS untuk bertransaksi di area Jakarta dan Jawa Barat.
Baca juga : Transaksi QRIS Melesat 226,54%, Pemerintah Perkuat Infrastruktur Pembayaran Digital
Untuk transaksi yang dilakukan turis Singapura mencatat pertumbuhan 28 persen mtm, didominasi oleh transaksi di Jakarta dan Riau. Sementara transaksi oleh turis Malaysia meningkat 8 persen mtm dengan volume transaksi tertinggi di Jakarta dan Jawa Barat.
Adapun untuk transaksi outbound, jumlah transaksi QRIS yang dilakukan warga Indonesia di Thailand meningkat 9 persen mtm dan Malaysia naik 4 persen mtm. Sedangkan di Singapura mengalami penurunan sekitar 12 persen mtm.
Penggunaan QRIS terus mengalami peningkatan, termasuk di dalam negeri. BI mencatat transaksi QRIS tumbuh signifikan dalam setahun terakhir, yakni mencapai 226,54 persen dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta.
BI terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Deputi Gubernur BI Doni Prumanto Joewono mengungkapkan rencana Bank Indonesia untuk memperluas layanan QRIS lintas negara yang menjangkau negara-negara potensial dalam sektor pariwisata. QRIS Cross Border adalah sistem pembayaran lintas negara berbasis kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara.
Dengan begitu, misalnya, jamaah dari Indonesia bisa berumroh tanpa perlu membawa mata uang riyal, cukup menggunakan QRIS, tinggal scan. Namun, untuk menerapkan QRIS Cross Border secara maksimal, diperlukan upaya untuk meningkatkan gerai penjualan di luar negeri yang menerapkan QRIS.