Kanal24, Kediri – Pengelolaan sampah yang efektif merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Salah satu solusi inovatif yang sedang dikembangkan adalah budidaya maggot, yang tidak hanya mengurangi jumlah sampah organik tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.
Dalam upaya ini, pendekatan berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi kunci, terutama ketika melibatkan komunitas lokal untuk secara aktif berpartisipasi dalam program-program pengelolaan sampah yang berdampak positif pada lingkungan sekitar.
Hal ini juga dilakukan oleh tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Doktor Mengabdi (KKN-DM) Universitas Brawijaya (UB) sukses dalam mengelola sampah organik menjadi pupuk berkualitas tinggi melalui budidaya maggot. Program ini terlaksana berkat kolaborasi dengan Yayasan Hijau Daun Mandiri di Kelurahan Bujel, Kota Kediri.
Selain mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, program ini juga melibatkan perempuan desa dan mempromosikan produksi desa yang sadar lingkungan.
Program KKN-DM ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah di Kelurahan Bujel dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selama kegiatan, mahasiswa tidak hanya fokus pada budidaya maggot, tetapi juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, memproduksi pupuk organik cair dari limbah sampah rumah tangga, memberikan pelatihan pengolahan sampah, serta menyelenggarakan aksi bersih sungai.
“Pojok maggot atau Omah Maggot adalah implementasi teknologi manajemen sampah organik hasil kolaborasi antara Tim Mahasiswa KKN-DM Universitas Brawijaya dengan Bank Sampah Yayasan Hijau Daun Mandiri. Harapannya, program ini dapat diaplikasikan ke seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kelurahan Bujel Kota Kediri, sehingga dapat mengatasi permasalahan sampah organik dari dapur ibu-ibu rumah tangga dan menciptakan nilai ekonomi,” ujar Endang Pertiwi, Ketua Bank Sampah Yayasan Hijau Daun Mandiri.
Zaidan Adli, salah satu anggota tim mahasiswa KKN-DM UB, menyatakan bahwa program ini berjalan lancar meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia (SDM). “Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat diatasi berkat partisipasi yang baik dari elemen masyarakat sekitar,” tambahnya.
Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari dukungan penuh masyarakat Kota Kediri. Salah satu warga RW 2 Kelurahan Bujel, Bu Tutik, mengungkapkan, “Dengan adanya program ini, kami warga RW 2 dapat lebih memanfaatkan sampah-sampah organik dan budidaya maggot di sekitar lingkungan kami.”
Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi, mahasiswa berencana untuk melanjutkan program ini setelah KKN selesai dengan membentuk kelompok pengelola sampah mandiri. Kelompok ini nantinya diharapkan dapat memasarkan hasil budidaya maggot, sehingga dapat memberikan nilai ekonomi yang signifikan bagi warga Kelurahan Bujel, Kota Kediri. (nid/din)