Kanal24, Malang – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) menggelar acara Mental Health Corner dalam rangka Dies Natalis ke-62 FPIK UB dan memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental, khususnya bagi mahasiswa yang menghadapi tekanan akademis serta berbagai tantangan sosial di lingkungan kampus.
Rina Hernugraheni, Ketua DWP FPIK UB, menjelaskan pentingnya kesehatan mental bagi mahasiswa, khususnya mereka yang merantau jauh dari keluarga. “Saat ini, mental yang sehat sangat penting, terutama bagi mahasiswa agar mereka dapat belajar dengan baik dan meraih cita-citanya. Kami berharap, dengan adanya Mental Health Corner ini, adik-adik mahasiswa bisa melepaskan beban yang mereka rasakan, sehingga mereka bisa rileks dan lebih semangat menghadapi hari-hari ke depannya,” ujar Rina.
Dalam sesi wawancara, Rani Ulfa Widodo, Ketua DWP UB, mengungkapkan bahwa acara ini selaras dengan program DWP UB dalam upaya mendukung kampanye anti perundungan dan kekerasan seksual di kampus. Menurutnya, isu perundungan dan kekerasan seksual seringkali berakar dari masalah mental yang tidak tertangani dengan baik. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental di kalangan mahasiswa menjadi prioritas utama DWP. “Kami berharap, acara seperti ini mampu mengurangi kasus-kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan kampus,” tambah Rani.
Acara Mental Health Corner ini juga mendapatkan dukungan dari Dr. Ir. Muhamad Firdaus, MP, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FPIK UB. Firdaus menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis FPIK UB yang berlangsung sejak bulan Juli dan akan berakhir pada akhir Oktober. “Kesehatan mental berkaitan erat dengan beban kinerja akademik dan keseharian mahasiswa. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami ingin menciptakan ruang bagi mereka untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mental,” jelasnya.
Mental Health Corner menghadirkan berbagai sesi terapi gratis, seperti konseling, terapi keramik, dan akses bar psikoterapi. Wiwin Lukitohadi, S.Psi, SH, MM, seorang praktisi kesehatan mental yang turut hadir, menjelaskan bahwa terapi ini memberikan relaksasi bagi peserta. “Dengan akses bar psikoterapi, kita dapat menyentuh 32 titik di kepala yang membantu mengurangi emosi negatif, seperti ketakutan dan kemarahan. Metode ini seolah merefresh mental kita, seperti komputer yang di-restart,” ungkap Wiwin.
Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., M.T., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, turut mengapresiasi inisiatif DWP FPIK UB. Ia menyatakan bahwa Mental Health Corner merupakan bagian dari rangkaian panjang kegiatan Dies Natalis FPIK UB. Selain kegiatan kesehatan mental, FPIK UB juga mengadakan donor darah, lomba esai internasional, dan acara puncak pada 28 Oktober mendatang.Dengan dukungan dari berbagai pihak, acara Mental Health Corner ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mahasiswa dan civitas akademika UB. DWP FPIK UB berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan serupa demi kesejahteraan psikologis mahasiswa di masa mendatang. (nid/una)