KANAL24, Makkah – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah haji agar mengembalikan kantong kerikil ke pihak maktab. Kantong tersebut sebelumnya dipergunakan untuk membawa kerikil dari Muzdalifah. Imbauan ini menyusul adanya selebaran dari Muassasah Asia Tenggara tentang adanya kesalahan penerjemahan yang tertulis di kantong kerikil jamarat tersebut.
“Jadi di kantong tersebut, tertulis penerjemahan, “The Anthrax Gravel Bag” yang artinya “kantong kerikil antraks”. Ini salah menerjemahkan,” kata Kadaker Makkah Subhan Cholid, Minggu (18/08).
Hal ini menurut Subhan, dikhawatirkan akan menghambat jemaah bila masih membawa kantong tersebut saat ingin berpindah negara. “Maka, untuk kenyamanan saat berpindah negara, dimohon agar jemaah menyerahkan kantong itu kepada pihak maktab atau ketua kloter,” kata Subhan.
Subhan mengimbau masing-masing jemaah untuk menyerahkan kantong kerikil kepada ketua rombongan, yang kemudian akan menyerahkan kepada ketua kloter. Kantong kerikil yang terkumpul pada ketua kloter akan dikembalikan kepada pihak maktab.
“Tidak usah disimpan apa lagi dibawa pulang. Khawatir nanti malah menjadi hambatan saat pemeriksaan jemaah di bandara,” lanjut Subhan.
Saat ini, jemaah yang termasuk gelombang I, berangsur-angsur mulai dipulangkan menuju tanah air. “Sejak 17 Agustus kemarin, jemaah haji gelombang I mulai dipulangkan ke tanah air. Sementara jemaah haji yang masuk dalam gelombang 2, dalam beberapa hari akan mulai bergerak ke Madinah,” ujar Subhan.(sdk)