KANAL24, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menunda rencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Pihak manajemen Bank Mandiri (BMRI) menilai potensi market dalam negeri masih sangat potensial ketimbang negara lain.
“Prinisipnya kita, Indonesia adalah market potensial dibandingkan negara lain, sehingga fokus nomor satu tetap di Indonesia,” ujar Investor Relation Bank Mandiri, Yohan Setio, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Yohan mengatakan, saat ini perseroan sudah memiliki 12 anak usaha grup inklusi keuangan. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa pertumbuhan organik masih cukup signifikan, bahkan laba bersih anak usaha pun mampu meningkat tiga kali lipat.
“Dua belas anak usaha itu tumbuh bagus, tadi sempat dipaparkan juga dari sisi pertumbuhan aset anak usaha kita 16 persen. Artinya, tumbuh tiga kali lipat dari parent company dan laba tumbuh 30 persen pada parent company juga,” ungkapnya.
Kendati demikian, menurut Yohan, BMRI tetap membuka peluang melakukan aksi korporasi ke luar negeri. Hal ini sejalan dengan peningkatan return dan profit perseroan kepada pemegang saham.
“Pada dasarnya kami open minded . Kita sambut semua peluang yang ada, mungkin ada segmen kecil di luar negeri yang bagus, tetapi kita tidak tergesa-gesa,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, pada 2017, BMRI sempat menyampaikan niat melakukan ekspansi bisnis anorganik ke Filipina dan Vietnam. Langkah ini untuk mengembangkan segmen bisnis ritel dan konsumer perseroan. (sdk)