Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Candi Kidal Peninggalan dan Penghormatan untuk Anusapati

Einid Shandy by Einid Shandy
December 24, 2024
in Gaya Hidup
0
Candi Kidal Peninggalan dan Penghormatan untuk Anusapati

Candi Kidal Peninggalan dan Penghormatan untuk Anusapati

20
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Candi Kidal, sebuah situs bersejarah yang terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bukan hanya sekadar bangunan batu yang berdiri kokoh di tengah alam. Candi ini memiliki kisah panjang yang erat kaitannya dengan Kerajaan Singasari, salah satu kerajaan besar di Jawa Timur. Dibangun sekitar tahun 1248 Masehi, Candi Kidal merupakan salah satu bukti penting dari keberadaan kerajaan yang mengusung agama Hindu sebagai salah satu identitas kebudayaan masa itu.

Sejarah Pembangunan Candi Kidal

Candi Kidal dikenal sebagai candi pemujaan yang paling tua di Jawa Timur. Menurut catatan sejarah, candi ini dibangun untuk menghormati Anusapati, raja ketiga Kerajaan Singasari yang memerintah antara tahun 1247 hingga 1249 Masehi. Anusapati sendiri adalah sosok yang penuh dengan kisah dramatis. Ia merupakan anak dari Tunggul Ametung, penguasa Tumapel, yang dibunuh oleh Ken Arok. Setelah peristiwa itu, Ken Arok menikahi Ken Dedes, ibu dari Anusapati, dan akhirnya mendirikan Kerajaan Singasari.

Baca juga:
Mengenal Batik Garudeya, Warisan Ikonik Kabupaten Malang

Namun, kisah tragis berlanjut dengan Anusapati yang kemudian membunuh Ken Arok untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Sayangnya, tak lama setelah itu, Anusapati pun tewas dibunuh oleh Panji Tohjaya, anak dari Ken Arok dengan istri lainnya, Ken Umang. Candi Kidal didirikan sebagai tempat pendharmaan Anusapati setelah kematiannya. Keberadaan candi ini menggambarkan penghormatan terhadap raja yang telah berjuang mempertahankan eksistensi kerajaannya, bahkan dengan jalan kekerasan yang tak terhindarkan.

Lokasi dan Pemugaran Candi Kidal: Warisan yang Terjaga

Candi Kidal terletak sekitar 20 kilometer ke timur dari Kota Malang, di tengah desa yang kini dikenal sebagai Rejokidal. Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1817 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles, candi ini telah mengalami berbagai tahap pemugaran. Selama era pemerintahan kolonial, upaya perawatan dilakukan secara berkala, termasuk pada tahun 1867, 1883, dan 1925. Pemeliharaan terus dilakukan pasca-independensi Indonesia, dengan pemugaran besar-besaran pada tahun 1989-1990 oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur.

Arsitektur Candi Kidal: Keindahan yang Mencerminkan Kekuatan Kerajaan

Secara arsitektur, Candi Kidal memadukan elemen-elemen candi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Candi ini terbuat dari batu andesit dan memiliki dimensi vertikal dengan total tinggi sekitar 12 meter dan sisi berukuran 8,36 meter. Ciri khas dari candi ini adalah atap kotak yang bersusun tiga, dengan puncak yang datar, bukan runcing. Keunikan lain yang mencolok adalah hiasan kepala kala (raksasa) di bagian atas candi, lengkap dengan mata melotot dan taring bengkok yang mengintimidasi, sebuah simbol dari penjaga roh suci.

Pada bagian kiri dan kanan pangkal tangga, terdapat patung binatang seperti singa, serta relief-relief yang memperlihatkan gambaran simbolis yang memiliki makna mendalam. Relief-relief ini menggambarkan mitos Garudheya, yang berkaitan dengan perjuangan Garuda untuk membebaskan ibunya dari penderitaan. Mitos ini sering dikaitkan dengan kisah hidup Anusapati, yang juga penuh dengan pengkhianatan dan pertarungan darah.

Relief Candi Kidal: Makna Mendalam di Setiap Detailnya

Di Candi Kidal terdapat tiga relief utama yang masing-masing menggambarkan peristiwa mitologis yang memiliki relevansi dengan cerita hidup Anusapati. Relief pertama menggambarkan Garuda yang menggendong tiga ekor ular besar, yang melambangkan perjuangan berat dalam membebaskan penderitaan. Relief kedua menunjukkan Garuda yang membawa kendi di atas kepalanya, simbol dari air kehidupan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Sedangkan relief ketiga menggambarkan Garuda yang menggendong seorang wanita, sebuah representasi dari tindakan penebusan untuk keselamatan umat manusia.

Cara membaca relief-relief tersebut menggunakan teknik prasawiya, yaitu dari kanan ke kiri, sebuah metode yang mencerminkan filosofi Hindu yang menghargai waktu dan perjalanan hidup. Setiap relief mengandung pesan simbolis yang mendalam, mengaitkan kehidupan Raja Anusapati dengan perjuangannya untuk membebaskan kerajaan dan rakyatnya dari permasalahan yang melanda.

Baca juga:
Dekranasda Fest 2024, Geliat UMKM Malang Raya

Candi Kidal sebagai Cermin Sejarah dan Budaya

Candi Kidal bukan hanya sekadar situs arkeologis, tetapi juga sebuah cermin dari sejarah panjang Kerajaan Singasari yang mempengaruhi perjalanan sejarah Jawa Timur. Sebagai situs yang dihormati, Candi Kidal menggambarkan betapa pentingnya pemujaan dan penghormatan terhadap pemimpin yang telah meninggalkan warisan bagi bangsa dan budaya. Walaupun berusia lebih dari tujuh abad, Candi Kidal tetap berdiri tegak sebagai saksi bisu dari kejayaan masa lalu yang tak terlupakan, sebuah monumen yang mengingatkan kita akan masa keemasan yang pernah ada di tanah Jawa.

Melalui pemeliharaan dan pemugaran yang terus dilakukan, Candi Kidal tidak hanya menjadi peninggalan sejarah, tetapi juga menjadi simbol bagi penerus generasi yang akan terus menghargai dan mempelajari sejarah bangsa mereka. (nid)

Post Views: 393
Tags: AnusapatiArsitektur Candi KidalBatik GarudeyaBudayaCandi IndonesiaCandi KidalKabupaten MalangKANAL24kanal24.co.idKecamatan Tumpang MalangSejarahuniversitas brawijaya
Previous Post

Mengenal Batik Garudeya, Warisan Ikonik Kabupaten Malang

Next Post

Tips Mengelola Anggaran Natal agar Tetap Hemat

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Tips Mengelola Anggaran Natal agar Tetap Hemat

Tips Mengelola Anggaran Natal agar Tetap Hemat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
UB Kembangkan Inovasi Digital Aset Wisata Desa Gubugklakah

UB Kembangkan Inovasi Digital Aset Wisata Desa Gubugklakah

May 19, 2025
Gayva Wedding Corner Solusi Lengkap Calon Pengantin

Gayva Wedding Corner Solusi Lengkap Calon Pengantin

May 19, 2025
Antara Value, Achievements & Passion : Jalan Hidup Lintas Generasi

Antara Value, Achievements & Passion : Jalan Hidup Lintas Generasi

May 19, 2025
Dampak Kebijakan Syarikah, Jemaah Haji Terpisah Kini Bisa Berkumpul

Dampak Kebijakan Syarikah, Jemaah Haji Terpisah Kini Bisa Berkumpul

May 19, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023