KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses kenaikan, setelah kemarin ditutup menguat sebesar 0,65 persen ke level 6.039.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD masih berada di area negatif, namun indikator Stochastic dan RSI sudah berada di area jenuh jual (oversold) yang bergerak ke atas.
“Di sisi lain, terlihat pola bullish harami candlestick yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Dia menyebutkan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 5.988 dan 5.907, sedangkan resistance pertama dan kedua berada di posisi 6.077 dan 6.138.
Dengan demikian, jelas Nafan, perkiraan berlanjutnya proses penguatan IHSG pada perdagangan hari ini bisa direspons pelaku pasar dengan mengakumulasi tujuh saham berikut:
1. PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Daily (Rp1.205) (RoE: 6,62%; PER: 10,26x; EPS: 119,44; PBV: 0,67x; Beta: 1,66). Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.090-1.210, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.270, 1.325, 1.550, 1.775 dan 2.000. Support: Rp1.100.
2. PT Astra International Tbk (ASII), Daily (Rp6.350) (RoE: 10,78%; PER: 13,38x; EPS: 484,10; PBV: 1,44x; Beta: 1,52). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.250-6.350, dengan target harga secara bertahap di level Rp6.550, 6.675, 6.950 dan 7.125. Support: Rp6.200 dan 6.100.
3. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Daily (Rp276) (RoE: 3,09%; PER: 17,75x; EPS: 15,44; PBV: 0,55x; Beta: 1,58). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp270-278, dengan target harga secara bertahap di level Rp288, 296, 332, 370 dan 404. Support: Rp260.
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Daily (Rp6.825) (RoE: 12,67%; PER: 8,24; EPS: 825,32; PBV: 1,04; Beta: 1,99). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp6.650-6.850, dengan target harga di level Rp6.950, 7.275, 7.425, 7.775, 8.250 dan 8.625. Support: Rp6.500.
5. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Daily (Rp2.020) (RoE: 3,38%; PER: 32,03x; EPS: 63,06; PBV: 1,08x; Beta: 1,99). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-60, maka peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.010-2.030, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.070, 2.220 dan 2.360. Support: Rp2.010, 1.960 dan 1.920.
6. PT Timah Tbk (TINS), Daily (Rp890) (RoE: 6,25%; PER: 16,22x; EPS: 55,48; PBV: 1,02x; Beta: 1,52). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp880-900, dengan target harga secara bertahap di level Rp925, 1.240 dan 1.880. Support: Rp850.
7. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Daily (Rp4.090) (RoE: 19,45%; PER: 18,47x; EPS: 223,58; PBV: 3,59x; Beta: 0,57). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-120, maka peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp4.060-4.100, dengan target harga secara bertahap di level Rp4.130, 4.210 dan 4.530. Support: Rp4.040 dan 3.890.(sdk)