Kanal24, Malang – Suasana khusyuk dan semarak menyelimuti pelataran kegiatan Manasik Haji Akbar yang digelar oleh Yayasan KBIH An-Nur & An-Nuriyah, Sabtu lalu (10/05/2025). Acara tahunan ini diikuti oleh sekitar 700 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di bawah naungan Yayasan Sukma dan An-Nuriyah. Mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), hingga Madrasah Aliyah (MA), para siswa tampak antusias mengikuti rangkaian ibadah haji secara simbolik.
Ketua Yayasan KBIH An-Nur & An-Nuriyah, Aldino Sibghotulloh, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran praktik keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Ini adalah kegiatan tahunan yang melibatkan peserta didik kita mulai dari TK, MI Islamiyah, SMP Al-Hidayah, hingga MA An-Nuriyah. Totalnya kurang lebih 700 siswa. Kami berusaha menghadirkan suasana seperti di Tanah Suci agar anak-anak bisa lebih memahami dan merasakan makna dari ibadah haji,” ujarnya.
Baca juga:
Ascent Care 2025 Donasi untuk Pendidikan Capai Rp42 Juta

Manasik Haji Akbar tahun ini bertepatan dengan momentum keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci, sehingga menjadi momen edukatif yang sangat tepat. “Kita ingin menanamkan pemahaman dan cinta terhadap ibadah haji sejak dini. Harapannya, nanti ketika mereka dewasa, mereka memiliki niat dan kesiapan spiritual untuk menunaikan ibadah haji atau umrah,” tambah Aldino.
Dalam pelaksanaannya, siswa-siswi mengikuti seluruh rangkaian yang menyerupai praktik nyata ibadah haji. Dimulai dari niat di Miqat, wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah di Mina, hingga thawaf ifadah dan sa’i antara Shafa dan Marwah. Kegiatan ditutup dengan tahalul sebagai simbol penyelesaian ibadah haji.
Tak hanya sekadar praktik ritual, kegiatan ini juga dirancang untuk memperkuat mental dan spiritual peserta didik melalui sesi mauidzah hasanah di akhir acara. “Dengan adanya siraman rohani, kami berharap anak-anak tidak hanya tahu tata cara ibadah, tapi juga memahami nilai-nilai keikhlasan, kesabaran, dan pengorbanan yang terkandung di dalamnya,” tutur Aldino.

Baca juga:
Hardiknas 2025, UB Siap Wujudkan Transformasi Pendidikan Berdampak
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pendidikan Islam yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. “Kegiatan ini bukan hanya simbolis. Ini bagian dari tanggung jawab kita sebagai pendidik dan pembina umat agar generasi muda tumbuh dengan pemahaman yang kuat terhadap agamanya. Kami ingin mencetak anak-anak yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga religius dan berakhlak,” pungkasnya.
Manasik Haji Akbar ini menjadi ajang pembelajaran yang tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga mempererat kebersamaan antar sekolah di bawah naungan yayasan. Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya dalam menanamkan nilai-nilai Islam secara kontekstual dan menyenangkan. (nid/bel)