KANAL24, Surabaya – Prajurit Marinir TNI AL harus siap mengikuti perubahan dan beradaptasi dengan tuntutan zaman dan jangan alergi terhadap perubahan serta selalu siap digerakkan sesuai dengan perintah pimpinan untuk menanggulangi setiap ancaman.
Hal ini disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan kepada ratusan Prajurit Marinir pada Selasa (10/12/2019) di Kesatrian Marinir Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur seperti dilansir dari Puspen TNI.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa tren ancaman saat ini bersifat eskalatif, mixed, dan terjadi dalam tempo yang tinggi tetapi dapat berlangsung dalam waktu yang lama. “Situasi ini membutuhkan organisasi TNI yang adaptif, siap dikerahkan setiap saat dan siap menghadapi perubahan eskalasi serta perubahan misi operasi,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Selanjutnya dikatakan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa untuk menjadi organisasi yang adaptif, TNI membutuhkan personel-personel yang adaptif pula. Menurutnya, TNI membutuhkan Perwira yang tidak alergi dengan perubahan, mampu melihat trend, bersinergi, dan tidak berpikiran sempit.
“Harus ada perubahan mind set para perwira bahwa situasi saat ini sangat dinamis, cepat berubah dan membutuhkan respon tinggi,” ucapnya.“ Satuan Marinir yang bertugas di berbagai operasi, harus dapat bekerja sama dengan berbagai instansi yang terkait. Termasuk satuan-satuan matra lain, Polri, Pemda, dan tokoh masyarakat setempat,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan beberapa penekanan yaitu Prajurit Marinir harus mampu untuk memitigasi berita-berita bohong, karena prajurit marinir adalah prajurit yang sangat dibanggakan oleh rakyat Indonesia, Prajurit marinir juga tidak boleh kehilangan disiplin, kehormatan, loyalitas dan menggadaikan jiwa korsa.
“Percayalah pada atasanmu atau pimpinanmu karena merekalah yang bertanggung jawab penuh terhadap kalian,” tutup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (sdk)