Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Saatnya Tegas, NKRI Harga Mati

Adam Kukuh Kurniawan by Adam Kukuh Kurniawan
August 4, 2023
in Ekonomi
0
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KANAL24, Berita hadirnya kapal tentara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mengawal nelayan mereka menjala (baca: mencuri) ikan di perairan Pulau Natuna menghentak rakyat Indonesia. Terlebih lagi, Negeri Tirai Bambu itu mengeluarkan pernyataan bila perairan di Laut China Selatan itu wilayah mereka dan tempat nelayan mereka melaut sejak dulu.

Peristiwa itu merupakan yang pertama kali setelah lepas dari penjajah, negeri “Zambrut Katulistiwa” ini diusik negara asing terang-terangan. Meskipun selama ini banyak nelayan asing yang mencuri ikan di peraian Indonesia secara sembunyi-sembunyi.

Tidak hanya rakyat. Pemerintah juga terkejut dan segera bereaksi. TNI mengirim pasukan ke Pulau Natuna, guna mengusir kapal-kapal asing itu. Menteri terkait segera membahas persoalan itu. Cukup serius memang, karena menyangkut kedaulatan bangsa. Tidak kurang, Menlu, Menhankam dan Menkopolhukam mengeluarkan pernyataan. Meskipun bahasanya berbeda, isinya sama. Indonesia mau bersahabat dengan negara manapun, terapi tidak mau diganggu.

Menko Polhukam, Prof. Dr. Machfud, MD usai menyampaikan orasi ilmiah di Dies Natalis ke 57 Universitas Brawijaya di Malang menegaskan, tidak ada negosiasi terkait kapal-kapal nelayan RRT itu.

Ketegasan Machfud itu didasari banyak faktor. Persoalan masuknya nelayan asing yang dikawal kapal tentara sudah terkait kedaulatan bangsa. Hak Indonesia atas batas zone ekonomi eksklusif (ZEE) di perarian Laut China Selatan sudah sesuai dengan Konfensi PBB tentang hukum laut  internasional (UNCLOS) 1982.

Klaim RRT tentang laut itu sudah jadi perairan nelayan mereka sejak dulu, ditegaskan Machfud juga tidak berdasar. “Kalau boleh begitu, kita juga bisa mengatakan wilayah kita hingga Madagaskar, seperti masa Majapahit. Tapi begitu kan tidak boleh,” tambahnya.

Machfud juga mengatakan tidak takut atau khawatir jika terjadi konflik terbuka dengan RRT yang kini sedang “perang dingan” melawan Amerika Serikat dan sekutunya itu. Persoalan ini menjadi masalah internasional. “Jelas kita menolak, selanjutnya kita lihat nanti,” tambahnya.

Dalam persoalan Laut China Selatan dalam menghadapi RRT, rasanya bisa diyakini, Indonesia tidak sendirian. Sikap RRT yang ingin jadi raja di laut kaya ikan dan hasil bawah lautnya itu juga ditentang beberapa negara ASEAN, seperti Filipina, Brunai, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Mereka juga sudah punya hak atas laut itu, sedang RRT tidak berhak.

Tidak mudah memang berhadapan dengan salah satu negara adi daya saat ini. Jangankan Indonesia, Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Organisasi Pertahanan Atlantik Utara NATO dilawannya. Itu berarti negeri komunis terbesar di dunia itu yakin akan kekuatannya, baik secara ekonomi maupun militer.

Justru pada saat seperti inilah, pemerintah dan rakyat Indonesia, tentu termasuk TNI harus bersatu. Jangan sampai justru RRT menilai pemerintah dan rakyat tidak sehati dan memanfaatkan itu untuk kepentingan mereka.

Berbagai langkah perlu dilakukan secara bersamaan guna mencegah terganggunya kedaulatan bangsa dan negara. Ketegasan TNI menjaga teritorial wilayah Indonesia tentu menjadi langkah pertama yang benar dan harus dilakukan. Selanjutnya, Indonesia melalui jalur ASEAN, perlu membangun kekuatan bersama dengan negara-negara yang bermasalah dengan RRT dalam masalah Laut China Selatan secara diplomatik, guna menekan RRT agar tidak “bermain api” dilaut itu.

Bersama dengan negara-negara ASEAN itu, Indonesia perlu segera membawa masalah ini ke lembaga internasional. Jangan tunggu dan berlama-lama, karena mungkin saja justri memberi celah bagi RRT untuk masuk lebih dalam ke wilayah Indonesia.

Indonesia tidak suka perang, tetapi juga tidak mau diganggu. Dalam masalah ini, rakyat Indonesia seharusnya merasa terusik dengan peristiwa itu. “Rumah besar” kita diganggu, kedaulatan negeri kita ingin diusik. Sudah saatnya menyatukan hati dan menyamakan sikap, menolak semua bentuk usaha negara lain untuk mengganggu kedaulatan bangsa. Sang Proklamator Sukarno pernah mengemukakan, “kita bukan bangsa tempe”. Kinilah saatnya rakyat Indonesia dari hati paling dalam, didasari cinta tanah air, harus berteriak lantang dan tegas, “NKRI harga mati”.

Dr. Mondry  Dosen Sosiologi  FISIP Universitas Brawijaya.

Post Views: 208
Previous Post

Jateng Kirim Relawan ke Jakarta dan Jabar

Next Post

Kemenperin Pacu Pertumbuhan Industri Kreatif

Adam Kukuh Kurniawan

Adam Kukuh Kurniawan

Next Post

Kemenperin Pacu Pertumbuhan Industri Kreatif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Resmi Dilantik, AFEBSI Jatim Siap Cetak SDM Berdaya Saing Global

Akademisi Hingga Pengusaha Kompak Isi Afebsi Jatim 

May 24, 2025
Tips Sebelum Beli HP Lipat agar Tak Salah Pilih!

Tips Sebelum Beli HP Lipat agar Tak Salah Pilih!

May 24, 2025
Resmi Dilantik, AFEBSI Jatim Siap Cetak SDM Berdaya Saing Global

Resmi Dilantik, AFEBSI Jatim Siap Cetak SDM Berdaya Saing Global

May 24, 2025
Jangan Anggap Remeh Rasa Haus Berlebihan, Waspadai Polidipsia

Jangan Anggap Remeh Rasa Haus Berlebihan, Waspadai Polidipsia

May 24, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023