KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan, setelah kemarin melemah sebesar 1,18 persen ke level 4.999.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih berada pada pola dead cross di area positif, namun indikator Stochastic maupun RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
“Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju ke level support terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini pergerakan IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.975, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 5.097.
Dengan demikian, jelas dia, perkiraan terjadinya pelemahan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan pelaku pasar dengan mengakumulasi pembelian saham BBRI, BJTM, BWPT, INTP, MYOR dan PGAS.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG yang berara di jalur pelemahan akan berupaya kembali menuju area atas level resistance psikologis 5.000.
“Secara teknikal, IHSG kembali bergerak melemah yang sekan menjauh dari level Moving Average 5-Day (MA5) dan breakout support psikologis 5.000,” ucap Lanjar.
Lebih lanjut dia mengatakan, pola penurunan IHSG tersebut mengiringi pelemahan indikator Stochastic yang mendekati area jenuh jual, dengan momentum yang flatening pada indikator RSI.
“Pergerakan IHSG selanjutnya masih akan dibayangi pelemahan, meski ada peluang kembali whipsaw pada level psikologis 5.000. Rentang pergerakan IHSG akan berada di kisaran 4.920-5.040,” paparnya.
Nah, di tengah pola pelemahan IHSG yang sedang mencoba untuk kembali ke atas level 5.000, Lanjar menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni CTRA, INDY, MAPI, SMRA, TBIG dan BBCA. (sdk)