KANAL24, Gresik – Fasilitas pemurnian (smelter) yang akan dibangun oleh PT Freeport Indonesia di kawasan industri (KI) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur diproyeksikan akan menjadi smelter terbesar di dunia. Pabrik ini akan dibangun di atas lahan seluas 100 hektare (ha) serta supporting area seluas 120 ha.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa fasilitas pemurnian dibangun untuk meningkatkan kandungan logam yang diperkirakan akan menjadi tempat pengolahan tembaga paling besar. Menurutnya JIIPE adalah kawasan terintegrasi pertama di Indonesia dengan total area 3.000 hektare, yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan multiguna, area komersial dan perumahan.
“Banyak produk hilirisasi yang bisa dikejar (dari smelter ini) agar nantinya di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang akan menggunakan hasil pemurnian dari Freeport. Nilai tambahnya bisa terus didorong,” kata Agus Gumiwang dalam keterangannya, Minggu (11/10/2020).
Seperti diketahui PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang afiliasi dari Freeport-McMoran dan holding industri pertambangan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), Mining Industry Indonesia ( MIND ID). MIND ID sebagai holding industri pertambangan BUMN , menginformasikan bahwa pembangunan smelter tengah mengalami kendala akibat dampak pandemi Covid-19 terhadap mobilitas kontraktor di lapangan.
“Perusahaan tersebut sedang membangun pemurnian tembaga sebagai bahan baku industri otomotif, industri elektronik, kabel, pabrik AC, konstruksi instalasi listrik hingga electric vehicle,” lanjutnya.
Rencananya, lanjut Agus, di kawasan industri JIIPE ini juga akan dikembangkan solar panel sebagai alternatif pasokan listrik dengan energi terbarukan. Solar panel akan dibangun terapung di atas tujuh embung dan di atas atap pabrik. Untuk itu, Kemenperin terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain dalam rangka pelaksanaan rencana tersebut.
“Kemenperin terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM ) serta pihak-pihak terkait mengenai perizinan solar panel di JIIPE,” pungkasnya.(sdk)