KANAL24, Malang – Usai penjaringan pada senin lalu, Senat Fakultas FEB menggelar rapat Rabu (7/4/2021) untuk membahas hasil penjaringan suara. Melalui voting anggota Senat Fakultas, Abdul Ghofar kembali unggul dengan 24 suara dari Prof. Moh. Khusaini yang mendapat 11 suara. Rencananya jum’at besok hasil tersebut akan diserahkan ke Rektor UB untuk diputuskan siapa yang menjadi nahkoda baru FEB UB periode 2021-2025.
Calon Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak mengucapkan terimakasih kepada seluruh pemilih yang terdiri dari dosen dan perwakilan tendik itu. Ia juga bersyukur bahwa meski bukan suara mayoritas, tetapi hasil tersebut menunjukkan kepercayaan dari civitas akademika FEB UB.
“Insya Allah hasil tersebut adalah hasil yang terbaik bagi FEB dan merupakan hasil Pildek yang fair luberjurdil,” ungkapnya saat dihubungi kanal24.co.id, Kamis (8/4/2021).
Lanjutnya, Ghofar menuturkan bahwa FEB di tahun ini menorehkan beberapa prestasi yang luar biasa, antara lain untuk pertama kalinya masuk dalam kategori by subject World University Ranking by QS dengan ranking 551 dan ranking 600 untuk economics and business versi THE. Dari torehan ini, ia menjelaskan bahwa tantangan kedepan semakin berat karena bukan hanya mempertahankan prestasi tetapi dituntut untuk meningkatkan ranking itu.
Perangkingan tersebut mencerminkan dari hasil proses yang baik dalam tata kelola, karena perankingan diukur dari beberapa indikator seperti reputasi akademik, employee ability reputation, citation.
Baca juga:
Abdul Ghofar Unggul Pada Pildek FEB
“Kedepan, FEB itu harus meningkatkan rankingnya target kita memang dalam waktu 2 atau 3 sampai maksimal 4 tahun kita sudah harus diatas 500, atau minimal 500 versi QS World University Ranking dan ini tidak mudah,” jelasnya.
Target lanjutan menambah jumlah subject yang masuk dalam perankingan QS, seperti subjek business and management, economics and econometrics dalam kurun waktu 4 tahun kedepan. Hal ini dilatarbelakangi semakin tinggi perankingan yang diperoleh suatu universitas maka semakin terbuka lebar pintu kerjasama internasional.
Tak lupa, Ghofar mengajak seluruh civitas akademika FEB untuk guyub rukun bekerjasama memajukan fakultasnya untuk menjadi fakultas yang go internasional. (meg)