KANAL24, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berakhir melemah 0,44 persen ke level 6.428 dari awal pembukaan yang menghijau di level 6.461. Maraknya aksi jual oleh investor membuat IHSG menjauh dari garis aman.
Sebanyak 233 emiten melemah, 132 emiten menguat dan 158 emiten stagnan. Sebanyak sembilan sektor yang melemah juga mendorong IHSG terjerembab. Sementara satu sektor lainnya menguat yaitu industri dasar sebesar 0,34 persen menjadi 839.
Adapun sektor yang melemah di antaranya konsumer 1,06 persen menjadi 2.394, pertambangan melemah 0,16 persen menjadi 1.653, manufaktur melemah 0,55 persen menjadi 1.521 dan sektor perkebunan melemah 0,26 persen menjadi 1.356.
Kemudian sektor aneka industri melemah 0,22 persen menjadi 1.259, keuangan melemah 0,18 persen menjadi 1.323, properti melemah 0,73 persen menjadi 494, infrastruktur melemah 0,76 persen menjadi 1.232 dan sektor perdagangan melemah 0,57 persen menjadi 814.
Untuk deretan saham teraktif di antaranya adalah MYRX Rp111,2 miliar, FIRE Rp97,79 miliar, BBRI Rp59,49 miliar, BDMN Rp30,35 miliar, dan NUSA Rp25,62 miliar.
Untuk emiten yang menduduki top gainer versi Indeks Kompas100 adalah TPIA (7,08 persen), ESSA (4 persen), HOKI (3,14 persen), BTPN (2,73 persen), MYOR(2,7 persen).
Kemudian emiten yang stagnan di antaranya adalah SMDR, ISAT, BMTR, PBRX dan ASII.
Sementara emiten yang menjadi top losser di antaranya PNBN (-3,85 persen), INCO (-2,55 persen), ICBP (-2,53 persen), JSMR (-2,41 persen), dan BSDE (-2,34 persen).
Untuk investor asing dalam statistik market dominan melepas sahamnya dengan nilai nett sell sebesar Rp143,05 miliar dengan volume 823.824 lot.
Adapun saham yang paling banyak dijual adalah BMRI, BDMN,UNTR,BMTR dan SCMA. (sdk).