KANAL24, Jakarta – Dunia perfilman nasional dinilai memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi kreatif. Untuk mendukung hal tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, bahwa Kementerian BUMN berencana untuk menggenjot bisnis perfilman dalam negeri.
Melalui, Perum Produksi Negara (PFN), pemerintah akan menggandeng sejumlah industri yang bergerak dalam core business (bisnis inti) serupa.
PFN akan dikonversi menjadi lembaga pembiayaan bagi industri perfilman Indonesia. Dalam skemanya, PFN akan membantu perusahaan film swasta untuk memproduksi film atau konten yang bisa didistribusikan kepada masyarakat. Rencana perubahan bisnis inti PFN ini masih dalam tahap pembahasan di internal Kementerian BUMN.
“Di BUMN sendiri, kami mempunyai Perum Produksi Negara, yang kami sedang jajaki untuk memiliki model bisnis baru yaitu sebagian lembaga pembiayaan film dan konten. PFN juga tidak bisa berdiri sendiri, PFN harus bersinergi dengan BUMN lain dan komunitas untuk dapat bersaing di era digitalisasi seperti saat ini,” tutur dia, Selasa (30/3/2021).
Dalam keterangannya melalui IDX Channel, dia juga mengutarakan manfaat saat menonton film. Dia mengakui, kegiatan menonton adalah salah satu pereda stres yang sering dia lakukan. Mulai dari menikmati alur setiap cerita, cinematography, acting, hingga musik yang menjadi soundtrack film.
“Menonton film adalah salah satu pereda stres yang sering saya lakukan. Saya menikmati setiap cerita yang bagus, cinematography yang cantik, acting yang berkelas, musik yang ear-catching, dan lain-lain,” kata dia.
Sebagai orang yang pernah dekat dengan industri hiburan, Erick menilai, Indonesia adalah negara yang diberkahi sineas-sineas kreatif yang akan selalu menghasilkan karya hebat.
Meski industri hiburan masih terdampak pandemi, justru momentum ini dapat dibajak dengan menghasilkan ide-ide kreatif dan peluang baru yang bisa membawa industri perfilman Indonesia semakin kuat kedepannya.
“Saya bisa merasakan apa yang menjadi kegelisahan insan perfilman Indonesia di masa pandemi saat ini. Namun, saya meyakini, masa sulit adalah magnet dari ide-ide kreatif dan peluang baru yang akan menjadikan industri perfilman akan semakin kuat kedepannya,” ujar Erick.(sdk)