KANAL24, Surabaya – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) memproyeksikan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 bisa tumbuh double digit atau setidaknya kisaran 10 – 11 persen. Hal ini sejalan dengan upaya perseroan yang ingin memperbesar segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengatakan proyeksi itu sejalan dengan ekonomi nasional yang diprediksi bisa tumbuh 5 persen, di samping adanya optimisme ekonomi dengan hadirnya vaksin Covid-19 di Indonesia sehingga menciptakan stimulus perekonomian ke depannya.
“Melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi ke depan yang artinya secara bisnis akan lebih bagus, maka Bank Jatim membuat prediksi bahwa tahun depan kinerja kredit kita bisa tumbuh 10 persen sampai 11 persen walaupun secara nasional proyeksinya 8 persen,” katanya saat paparan publik kinerja Bank Jatim di Surabaya, Kamis (17/12/2020).
Sementara untuk proyeksi kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK), diperkirakan bisa tumbuh 6- 8 persen pada tahun 2021. “Angka proyeksi ini sama dengan perkiraan pertumbuhan aset,” kata Busrul.
Dengan tumbuhnya kinerja kredit diharapkan bisa mendorong kontribusi kredit usaha atau UMKM yang kini terus digencarkan sebagai bagian dari upaya menggerakkan ekonomi Jatim yang sempat lesu akibat pademi Covid-19.
“Selama ini 60 persen kontribusi kredit kita adalah konsumtif, tapi tidak menutup kemungkinan kredit produktif yang hanya 40 persen ini akan lebih ditingkatkan, makanya kami punya skim untuk UMKM,” tegas Busrul Iman.
Sedangkan untuk mengoptimalkan kredit produktif, Bank Jatim akan bekerjasama dengan Dinas Koperasi di setiap daerah dan membuat aplikasi produk UMKM sebagai marketplace agar menjadi usaha yang berkelanjutan.
“Termasuk upaya penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah terealisasi Rp.5,62 triliun atau 140,5 persen dari target dan juga pemberian restrukturisasi kredit bagi nasabah yang terdampak pandemi sudah mencapai Rp.1,82 triliun,” jelas Busrul Iman.
Kendati di tengah pandemi, kinerja Bank Jatim hingga November 2020 menunjukkan performa yang bagus yakni tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk kinerja DPK mencatatkan pertumbuhan 17,91 persen yakni Rp.73,96 triliun. Sedangkan kinerja kredit sebesar Rp.41,13 triliun atau tumbuh 7,29 persen (Yoy).
Diakui Busrul, kredit sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni Rp.6,62 triliun atau tumbuh 11,28 persen (Yoy) diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yakni Rp.10,30 triliun atau tumbuh 8,59 persen.
Sementara komposisi rasio keuangan pada periode November ini diantaranya Return on Equity (ROE) 18,51 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,49 persen. Lalu Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,58 persen.
“Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp1,34 triliun atau tumbuh 1,07 persen,” kata Busrul Iman.(sdk)