KANAL24, Malang – Zoom, yakni perusahaan platform video conference, melaporkan pendapatan USD777,2 juta sekitar Rp10,9 triliun pada kuartal III-2020, atau lebih dari empat kali lipat pendapatannya dari kuartal yang sama di 2019.
Dalam keterangan resmi perusahaan, Selasa (1/12/2020), CEO Zoom Eric S. Yuan mengungkapkan hal tersebut merupakan peningkatan dua kuartal berturut-turut di mana pendapatan Zoom meningkat empat kali lipat. Perusahaan berharap dapat melipatgandakan pendapatannya year-to-year di kuartal keempat.
“Kami tetap fokus pada kebutuhan komunikasi pelanggan dan komunitas kami saat mereka menavigasi lingkungan saat ini dan beradaptasi dengan dunia kerja baru dari mana saja menggunakan Zoom,” kata pendiri dan CEO Zoom Eric S. Yuan dilansir dari IDX Channel.
“Kami bercita-cita untuk menyediakan platform komunikasi yang paling inovatif, aman, andal, dan berkualitas tinggi untuk membantu orang terhubung, berkolaborasi, membangun, dan belajar di Zoom,” lanjutnya.
Kemudian, Eric mengatakan bahwa permintaan dan eksekusi yang kuat menyebabkan pertumbuhan pendapatan sebesar 367% year-to-year, “dengan pertumbuhan yang solid dalam pendapatan operasional dan arus kas non-GAAP di kuartal fiskal ketiga.”
“Kami berharap dapat memperkuat posisi pasar kami saat kami menyelesaikan tahun fiskal dengan peningkatan prospek pendapatan total sekitar USD2,575 miliar menjadi USD2,580 miliar untuk tahun fiskal 2021, atau sekitar 314% peningkatan year-to-year,” imbuhnya.
Kesuksesan yang diraih Zoom tersebut sejatinya tidak mengherankan, karena aplikasi ini menjadi pilihan konferensi video utama pada awal pandemi, dan berhasil mempertahankan keunggulannya dibandingkan layanan sejenis, seperti Google Meet, Slack dan Microsoft Teams.
Sejatinya Zoom tidak menyatakan jumlah total pengguna yang dimilikinya, namun jumlah pelanggan yang membayar terus bertambah. The Verge melaporkan Zoom saat ini disebut memiliki 433.700 pelanggan, naik dari 370.200 pada kuartal lalu, dan jumlah pelanggan yang meningkat menambah pendapatan lebih dari USD100.000, dari sekitar 1.000 pada tahun sebelumnya menjadi 1.300 pelanggan berbayar.
Meskipun Zoom berharap untuk terus melaporkan jumlah yang sangat besar pada kuartal berikutnya, ada tanda-tanda bahwa periode pertumbuhannya yang besar dan cepat telah berakhir. (sdk)