KANAL24, Malang – Pertanian tidak bisa dikelola dengan cara yang klasik, pengelolaan pertanian dengan 4.0 menjadi penting untuk dilakukan. Demikian disampaikan oleh Menteri Pertanian RI Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH., MS.i., MH saat menjadi pembicara dalam Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) 2020 di Universitas Brawijaya secara daring, senin (30/11/2020).
Menurutnya, bidang yang paling siap dari kekuatan bangsa ini adalah pertanian. Dengan sinergi antara Kementerian Pertanian, Kemendikbud, Kemendes PDTT, Dirjen Dikti, dan PTN dapat mempersiapkan sumber daya yang mampu mengolah pertanian sesuai dengan tantangan baru yang ada saat ini, seperti climate change.
“Untuk menjawab berbagai tantangan di bidang pertanian saat ini harus ada science, riset, dan teknologi yang lebih sesuai dengan era 4.0. Kita tidak mungkin bertani hanya dengan cara yang klasik, apalagi di Pulau Jawa dengan lahan yang terbatas dan kepadatan penduduk yang bertambah terus menerus akan memunculkan masalah-masalah baru,” kata politisi asal Makasar tersebut.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Nuhfil Hanani mengatakan fakultas pertanian di Indonesia bisa berpartisipasi di dalam pembangunan nasional.
“Pertanian ini memang ibunya pembangunan. Jadi kalau tidak ada pertanian, pembangunan di Indonesia ini tidak akan bergerak,” ujarnya.
Menurut mantan dekan FP UB itu, dari lokakarya ini bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan nyata agar fakultas pertanian ini mulai dari gubes, dosen hingga mahasiswanya bisa berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan desa, pembangunan pertanian termasuk pembangunan nasional secara keseluruhan.
Disamping itu, ada kegiatan saling belajar antara mahasiswa antar universitas. Kemudian, antar dosennya juga bisa menjalin kerja sama dalam penelitian, pengabdian masyarakat atau kegiatan yang lain termasuk kegiatan-kegiatan lembaga kemahasiswaan.
“Dengan bersinergi, kedepan fakultas pertanian menjadi fakultas yang mempunyai kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional. Dipikirkan pula tentang keilmuan terkait bidang pertanian, karena perkembangan saat ini sangat luar biasa. Ke depan, ilmu pertanian juga harus berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain.
Termasuk juga meningkatkan minat generasi muda kepada sektor pertanian. Oleh karenanya tidak ada pilihan, pertanian kedepan harus pertanian yang modern. Memberikan nilai tambah yang tinggi dan memberikan rekomendasi pada perekonomian nasional kedepan,” tandas Nuhfil. (Meg)