KANAL24, Jakarta – Setelah kedatangan pertama, manajemen PT Bio Farma (persero) terus memonitor pergerakan kedatangan vaksin covid-19 tahap dua dari Sinovac asal China. Namun pihaknya belum bisa memastikan 1,8 juta dosis tersebut akan tiba tepat waktu hingga akhir Desember tahun ini.
Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto mengungkapkan bahwa belum bisa memastikan hal tersebut. Meski begitu, pihaknya terus melakukan pantauan. “Masih di monitor rencana kedatangannya,” kata Bambang Heriyanto saat dihubungi reporter Suparjo Ramalan, di Jakarta, Minggu (27/12/2020).
Pemerintah melalui Bio Farma sebelumnya mengungkapkan bahwa 1,8 juta dosis vaksin Sinovac akan didatangkan ke Indonesia pada akhir Desember 2020. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap dua dari distribusi vaksin yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Secara akumulatif hingga akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 30 juta dosis vaksin jadi yang ditangani oleh Bio Farma. Jumlah tersebut terdiri dari 1,2 juta dosis yang didatangkan pada Minggu (6/12/2020) dan 1,8 juta pada akhir bulan ini.
Pada periode yang sama, Indonesia juga menerima 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Dan pada awal Januari 2021, akan tiba dalam bentuk bahan baku sebanyak 30 juta dosis vaksin. Dengan demikian akan ada 45 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku. Jumlah ini akan menjalani uji klinik fase III yang akan dilakukan oleh Bio Farma.
Saat ini uji mutu 568 dosis dari 1,2 juta vaksin Sinovac masih berlangsung, ungkap Bambang, sementara sisanya diamankan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Pengujian mutu perlu dilakukan sebelum vaksin didistribusikan untuk dilakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan atau medis.(sdk)