KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan mengalami technical rebound menuju target resistance terdekat di level 5.870, setelah akhir pekan lalu ditutup melemah 0,21 persen ke posisi 5.810.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal, laju IHSG telah mengonfirmasi pola pergerakan yang terkonsolidasi menguji level resistance Moving Average 5-Day (MA5).
Dia menyebutkan, saat ini indikator Stochastic berada dalam kondisi jenuh beli, namun indikator RSI bergerak cukup tinggi.
“Sehingga, IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas, dengan support-resistance di level 5.757-5.870,” ujar Lanjar, di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Lanjar mengatakan, adanya potensi pembalikan arah menguat pada laju IHSG awal pekan ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham ERAA, ICBP, INDF, KLBF, TOWR dan UNVR.
Namun, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, menyatakan pergerakan IHSG berpotensi melanjutkan proses penurunan yang dipengaruhi sentimen negatif terkait fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS maupun harga komoditas global.
Dia menambahkan, data cadangan devisa (cadev) yang akan diumumkan Bank Indonesia (BI) hari ini akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG, karena besaran cadev November 2020 diperkirakan relatif stabil. William menyebutkan, saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 5.711-5.852.
“Pola pergerakan IHSG terlihat masih berpeluang untuk mengalami konsolidasi, jika IHSG tidak dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat, sedangkan fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” papar William.
Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa direspons investor dengan mengakumulasi pembelian saham UNVR, ASII, ITMG, AKRA, MYOR, KAEF dan BMRI.(sdk)