KANAL24, Malang – Perdagangan Bursa Efek Indonesia dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini usai libur lebaran. Laju indeks langsung turun lebih dari 9 persen yang menyebabkan otoritas bursa menghentikan perdagangan selama 30 menit, Selasa (8/4/2025).
Pengamat pasar modal UB Noval Adib menilai bahwa penurunan indeks pada hari ini sebagai sesuatu yang sudah dapat diperkirakan sebagai imbas dari perang tarif Donlad Trump.
“Penurunan indeks di BEI sudah diperkirakan seperti juga bursa di negara lain. Namun di BEI penuruanan tidak terlalu dalam dan setelah trading halt terdapat perlawanan sehingga penurunan berkisar di 7 persen,” kata Noval.
Ditemui di Studio UBTV usai program Tiple C, Dosen FEB UB ini mengatakan bahwa investasi di pasar modal memiliki dua resiko sistemik dan non sistemik. Penurunan yang terjadi pada hari ini menurut Noval merupakan resiko sistemik yang sudah diperkirakan sebagai akibat dari kebijakan sebuah negara.
Kebijakan Trump menurut Noval akan berdampak kepada pasar modal disemua negara namun dampak tersebut tergantung dari fundamental setiap negara.
“Dampak terhadap bursa pasti ada, ada panic selling dan lainnya. Namun saya kira dampaknya tidak akan lama,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada komoditas ekspor Indonesai ke Amerika saat ini bertumpu pada industri tekstil, alas kaki, baja, cpo yang diperkirakan akan terdampak kebijakan taruf 32 persen.
Resiko sistem inilah yang menurutnya dapat diantisipasi oleh otoritas bursa dan juga investor. Saat ini BEI sudah melakukan berbagai antisipasi mulai dari buyback tanpa RUPS, trading halt dan kebijakan lainnya.
Kepada investro pemula Noval berpesan untuk tidak panik dengan melakukan penjualan, namun dapat melihat hal ini sebagai peluang untuk membeli saham di harga murah.
‘Hari ini banyak sekali saham bagus yang harganya turun menjadi lebih murah. Tentu ini kesempatan bagi investor pemula untuk masuk dengan tetap memperhatikan fundamental perusahaan,” pungkasnya. (sdk)