Kanal24, Malang – Bulan Ramadhan, bulan dimana pintu berkah dan ampunan Allah terbuka lebar bagi setiap muslim di seluruh dunia. Selama satu bulan penuh, mereka berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, menahan diri dari segala permasalahan duniawi. Termasuk makan, minuman, nafsu, dan segala hal yang berkaitan dengan dunia.
Sebagai waktu yang mulia, Bulan Ramadhan mendapati waktu khusus yang dipercaya sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Ustadz Mohammad Rohma Rozikin, M.Pd., dalam tausiahnya menjelaskan bahwa terdapat dua waktu yang paling mustajab ketika kita ingin memanjatkan doa. Selasa (12/03/2024).
Konsep waktu-waktu mustajab dalam memanjatkan doa berkaitan dengan konsep doa. Berdasar penjelasan Ustadz Rozikin, doa merupakan sebuah bentuk permintaan kita kepada zat yang lebih luhur.
Doa juga berfungsi sebagai sarana untuk menjalin hubungan langsung dengan Allah, membina disiplin dan kesadaran, serta memperkuat iman. Doa bukan hanya berarti sebuah ritual, namun doa merupakan sebuah cerminan dari kelemahan manusia.
“Perasaan lemah ini ada pada semua manusia dan sifatnya naluriah. Meski manusia merupakan makhluk yang paling superior, perkasa, hebat, dan merajai segalanya tetapi manusia pasti memiliki sisi lemahnya,” Ujar Ustadz Rozikin.
Perasaan lemah itu diibaratkan sebagai pasien yang sedang sakit dan membutuhkan bantuan dokter. Ketika seseorang membutuhkan pertolongan orang lain sehingga terciptanya muamalah, Hingga pada titik dimana manusia tidak lagi bisa menyelesaikan masalahnya dengan jalan manusia biasa.
“Doa itu bersifat hak dan nyata wujudnya, dan juga sebagai salah satu tanda bahwa Allah itu ada,” Terangnya.
Terdapat dua waktu khusus di bulan ramadhan yang dapat menjadi waktu untuk merenung, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Yang pertama adalah waktu menjelang berbuka puasa, atau saat matahari mulai terbenam. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga doa yang tidak ditolak (oleh Allah) yaitu doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, doa orang yang adil dan doa orang yang dizalimi.” Ini adalah waktu ketika umat Muslim merasa lega dan bersyukur karena telah berhasil menahan diri dari makanan dan minuman sepanjang hari, dan mereka berdoa dengan penuh harap dan rasa syukur.
Selain itu, waktu lain yang mustajab untuk berdoa adalah pada saat sepertiga malam yang terakhir, karena di waktu tersebut Allah turun ke langit dunia untuk mendengar doa hamba-hambanya. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir dan berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni.’” Ini adalah waktu ketika langit dan bumi tampaknya berhenti sejenak, dan semua yang ada di dalamnya berdoa kepada Allah.
Dengan adanya dua waktu tersebut, kita sebagai hamba yang senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT dapat berdoa dengan bersungguh-sungguh dan tidak tergesa-gesa. Dengan menghayati doa yang kita panjatkan, niscaya doa-doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. (fan)