Kanal24 – Bank Investasi Eropa atau European Investment Bank (EIB) melalui Wakil Presiden EIB, Kris Peeters menyatakan siap menanamkan investasi sebesar 1 miliar euro untuk Indonesia guna mendukung pengembangan proyek hijau berkelanjutan.
Pada acara Official Opening of the EIB Regional Representation for South- East Asia and the Pacific di Jakarta (9/9/2022), Peeters mengatakan pihaknya ingin menjadi mitra tepercaya bagi Indonesia dan Asia Tenggara dengan memastikan bahwa negara-negara dan kawasan ini menjadi berdaya melalui proyek-proyek hijau yang berkelanjutan.
“Di Indonesia, kami sendiri siap untuk berinvestasi hingga 1 miliar euro dalam proyek ini (hijau dan berkelanjutan) setiap tahun,” ungkapnya.
EIB juga telah mengambil inisiatif untuk membuka kantor perwakilan untuk Asia Tenggara dan Pasifik di Jakarta untuk memastikan bahwa pinjaman pembangunan dapat mendorong pertumbuhan dan membuat daerah pedesaan lebih sejahtera sekaligus menjadikan kota sebagai pusat inovasi dan penguatan ekonomi.
Hingga saat ini, EIB berfokus pada proyek-proyek keberlanjutan di Asia Tenggara dengan nilai 2,6 miliar euro yang digunakan untuk pendanaan iklim, transportasi perkotaan, perawatan kesehatan hingga pengembangan energi yang aman.
“EIB berambisi memperkuat posisi Uni Eropa sebagai mitra terpercaya bagi Indonesia dan Asia Tenggara dalam menangani beberapa masalah paling mendesak saat ini,” ujar Deputy General Manager EIB Global, Markus Berndt.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, fokus EIB dalam mengembangkan proyek hijau berkelanjutan sejalan dengan prioritas Indonesia.
Menkeu menyampaikan bahwa European Investment Bank (EIB) dan Indonesia dapat berbagi pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan dukungan untuk proyek-proyek hijau yang berkelanjutan.
“Anda (EIB) datang ke sini tidak hanya dengan uang, yang terpenting adalah pengalaman Anda dalam pengembangan, keahlian teknis, pengetahuan serta dukungan terhadap pertumbuhan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kehadiran Kantor Wilayah EIB akan memberikan peluang besar untuk bekerja sama dalam komitmen perubahan iklim dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Selain itu, pendanaan EIB akan difokuskan pada proyek infrastruktur hijau dan berkelanjutan, sehingga sangat sesuai dengan prioritas Indonesia.
Indonesia sendiri juga berupaya memenuhi target Nationally Determined Contribution (NDC) yang membutuhkan lebih dari 280 miliar dolar AS.
Sementara EIB siap menginvestasikan dana sebesar 1 miliar euro setiap tahun ke Indonesia untuk mendukung dan mewujudkan pembangunan proyek hijau berkelanjutan.
“Fokus EIB adalah pada pembiayaan terkait pembangunan berkelanjutan dan infrastruktur yang sangat selaras dengan prioritas Indonesia,” tegasnya.