KANAL24, Malang – Kejadian Mastitis atau penurunan produksi dan kualitas susu pada sapi perah menjadi momok tersendiri bagi para peternak sapi. Tidak hanya itu mastitis juga dapat menular pada sapi lainnya sehingga kerugian peternak menjadi lebih besar.
“Mastitis adalah suatu kondisi peradangan (inflammation) spesifik pada kelenjar mammae, akibat infiltrasi mikroba pathogen mastitis dalam puting (teat) atau akibat adanya luka yang dapat menimbulkan peluang infeksi baik secara akut, sub-akut maupun kronis,” kata Prof. Ir. Puguh Surjowardojo,MP pada pidato pengukuhan guru besarnya Sabtu (8/5/2021).
Menurut guru besar aktif Fakultas Peternakan UB ke 19 ini gejala klinis mastitis pada sapi ditandai dengan pembengkakan pada ambing, meningkatnya suhu tubuh, nafsu makan menurun dan disertai perubahan komposisi susu maupun ambing. Mastitis subklinis ditandai dengan meningkatnya jumlah sel somatic dalam susu tanpa disertai pembengkakan ambing, jika susu diuji dengan California Mastitis Test (CMT) maka susu tersebut akan terkoagulasi.
“Jika sudah kronis ditandai dengan gejala pembengkakan ambing dalam waktu yang lama,”lanjutnya.
Untuk pencegahannya menurut Puguh ada empat mulai dari kebersihan kandang dan lantai yang basah, kebersihan alat pemerah dan tidak ada pemisahan sapi yang sehat dengan yang terkena mastitis serta tidak melakukanpencelupan puting (teat diping).
Peningkatan kebersihan kandang dan petugas pemerah serta diikuti dengan teat dipping dengan larutan antiseptik merupakan cara mengatasi mastitis. Namun dirinya menawarkan larutan ekstrak herbal sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan murah.
“Saat ini larutan ekstrak herbal yang memiliki senyawa anti mikroba yaitu senyawa flavonoid, saponin dan tanin sebagai alternatif yang mudah di dapat,”
Tanaman herbal ini terdapat disekitar lingkungan peternak seperti daun kersen, daun binahong, daun sirih hijau, daun sirih merah, daun beluntas, daun kelor, dan buah mahkota dewa ternyata mampu menghambat pertumbuhan bakteri.
Temuan tersebut menurutnya masih perlu upaya untuk mewujudkan hilirisasi ekstrak herbal menjadi sediaan yang mudah terjangkau serta murah harganya bagi peternak rakyat untuk pencegahan mastitis.(sdk)