Kanal24, Malang – Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Seminar dan Rapat Kerja Nasional Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) tahun 2025. Acara yang digelar di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya ini bertujuan untuk membahas program-program kerja guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi vokasi di Indonesia, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi dengan industri.
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini. “Alhamdulillah, hari ini kita berkumpul bersama teman-teman vokasi Indonesia untuk membahas program-program kerja yang dapat meningkatkan proses pendidikan tinggi vokasi di Indonesia,” ujarnya. Menurutnya, pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing di dunia kerja. “Vokasi adalah salah satu pendidikan yang diharapkan mampu menciptakan link and match yang baik dengan dunia usaha dan industri,” tegasnya.
Prof. Widodo juga menekankan pentingnya pengembangan inovasi dan teknologi dalam pendidikan vokasi. “Pendidikan vokasi tidak hanya harus mendukung pengembangan inovasi dan teknologi, tetapi juga harus memperkuat pendidikan dasar. Dengan demikian, keberadaan vokasi di perguruan tinggi dapat menjadi komplementer dari pendidikan tinggi secara umum,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa idealnya, pendidikan vokasi harus menyatu dengan proses pendidikan akademik agar pengembangan riset dan inovasi dapat berjalan secara berkesinambungan dari hulu hingga hilir.
Lebih lanjut, Prof. Widodo menyampaikan harapannya agar pendidikan vokasi tidak hanya menjadi penyedia tenaga kerja bagi industri, tetapi juga mampu menjadi trendsetter dalam menciptakan industri-industri baru. “Dengan konsep yang menyatu antara hulu dan hilir, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga diharapkan dapat menciptakan perubahan dan inovasi baru,” ujarnya.

Untuk mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, UB telah melakukan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah pembangunan fasilitas baru di Kepanjen, Malang, yang akan menjadi kampus Fakultas Vokasi UB. “Kami berharap dapat memberikan fasilitas yang lebih baik, dengan lahan yang lebih luas dan gedung yang memadai. Ini akan melengkapi platform praktik yang lebih baik bagi mahasiswa vokasi,” ungkap Prof. Widodo.
Sementara itu, Ketua FPTVI, Muh. Restu, menyampaikan bahwa seminar dan rapat kerja ini merupakan bagian dari upaya untuk merumuskan program kerja yang relevan dengan kebutuhan pendidikan vokasi di Indonesia. “Pertemuan hari ini adalah bagian dari rapat kerja pengurus FPTVI. Kami selalu memulai dengan seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara kompeten untuk memperkaya wawasan dan diskusi,” jelasnya.
Restu juga menyoroti pentingnya penciptaan SDM unggul yang memiliki daya saing global dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan. “Isu penting yang muncul adalah bagaimana menciptakan SDM yang tidak hanya unggul, tetapi juga memiliki daya saing global dan kemampuan adaptasi yang tinggi,” ujarnya. Selain itu, ia menekankan perlunya pendidikan vokasi untuk terus meningkatkan relevansinya dengan kebutuhan industri. “Ke depan, program-program pemerintah seperti hilirisasi dan industrialisasi membutuhkan SDM yang kompeten, adaptif, dan memiliki daya saing tinggi. Inilah peran yang diharapkan dari pendidikan vokasi,” tegasnya. (fan)