KANAL24, Malang – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) memasuki usianya yang ke 64 hari ini, Kamis (1/7/2021). Pada perayaan Dies Natalis yang dilakukan secara daring ini Dekan FH UB, Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H., M.H mengatakan, 64 tahun merupakan usia yang harus disyukuri karena dalam waktu 64 tahun, FH UB telah berperan tidak hanya di bidang pendidikan dengan menghasilkan lulusan, tetapi juga ikut mempengaruhi perkembangan peradaban bangsa terutama peradaban hukum dan perkembangan hukum di Indonesia.
“Peran 64 tahun tersebut tentu saja menambah tanggung jawab sosial bagi fakultas hukum kepada perkembangan keadaban dan penegakan hukum di Indonesia. Oleh karena itu, kita semua mulai dari dekan pertama sampai yang terakhir tentunya berupaya untuk menjadi lebih baik. Kita semua tentu berupaya untuk menyesuaikan sesuai perkembangan yang terjadi,” katanya.
Ali Safa’at juga menyoroti pandemi covid-19 yang saat masih berlangsung, menurutnya mau tidak mau FH UB harus melihat kembali tidak hanya metode pembelajaran tetapi juga substansi yang diajarkan kepada mahasiswa, dengan berbekal semangat tersebut tentu FH UB mampu melakukan perbaikan-perbaikan.
Mengambil tema Dies Natalis “Merawat Asa Pemberantasan Korupsi”, sang Dekan menjelaskan pemilihan tema tersebut terkait dengan perkembangan upaya pemberantasan korupsi saat ini yang seolah-olah dirasakan berada di titik akhir. Menurutnya, ada dua hal yang bisa dijadikan pembelajaran bagi bangsa ini, pertama, pemberantasan korupsi yang dilakukan untuk penegakan hukum tidak bisa digantungkan pada satu lembaga saja. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum merupakan tugas kemanusiaan dari setiap warga negara khususnya warga FH UB. Kedua, tidak selamanya dunia baik-baik saja, tidak selamanya apa yang disebut dengan keadilan dan kebenaran pasti menang.
“Ada kalanya sesuatu yang membuat kita merasa bahwa keadilan itu kalah, tetapi masa untuk tetap menunjukkan kebenaran dan keadilan harus tetap dijaga sehingga generasi mendatang dapat mengetahui mana yang benar dan yang salah,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani mengatakan bahwa Ia bangga dengan FH UB sebagai salah satu fakultas pendiri Universitas Brawijaya.
“Fakultas Hukum pada jalur SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri selalu menempati urutan pertama prodi yang palig diminati. Oleh karenanya saya banyak berharap fakultas ini dapat memberi teladan kepada fakultas-fakultas lain dan selalu meningkatkan kualitasnya. Kunci dalam persaingan adalah kualitas, tidak hanya berbasis dalam negeri tetapi bereputasi internasional sehingga dengan demikian mampu bersaing dengan sehat,” jelas Nuhfil.
Rektor Nuhfil juga berharap agar FH UB dna UB sendiri selalu menjaga kekompakan, karena menurutnya kekompakan adalah modal besar bagi prestasi yang akan diraih. (Meg)