Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya menjadi tuan rumah Pertemuan Forum Komunikasi Komite Audit Perguruan Tinggi Nasional Badan Hukum (PTN-BH) 2024. Pertemuan ini berlangsung selama dua hari, dimulai dari tanggal 8 hingga 9 Maret 2024.
Pada acara pembukaan yang di gelar di Auditorium Algoritma Filkom UB, Ketua Forum Komunikasi Komite Audit PTN-BH Prof. Dr. Agus Joko Pramono. M.Acc.,Ak., CA, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan dari forum ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar-universitas. Forum ini memungkinkan para anggota untuk berdiskusi secara bersama-sama tentang masalah operasional sehari-hari yang dihadapi oleh Komite Audit.
Prof. Agus juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh PTN-BH dalam operasionalisasi, terutama terkait dengan manajemen aset, perpajakan, dan pengaturan keuangan.
“Saat ini tantangan yang sangat besar dalam operasionalisasi terkait dengan aset, terkait dengan perpajakan, terkait dengan pengaturan,mana yang merupakan beban APBN, mana yang bukan APBN, mana yang aset menjadi aset negara terkait dengan kementerian keuangan secara nasional, atau mana yang merupakan aset yang dapat dikelola secara mandiri oleh universitas,” tuturnya.
Ia berharap agar hasil diskusi yang dilakukan oleh Komite Auditdapat memberikan masukan konstruktif kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Selain itu, Rektor Universitas Brawijaya, Profesor Widodo, menyampaikan pentingnya peran Komite Audit dalam memberikan arahan bagi perubahan dan kemajuan perguruan tinggi.
“Forum komunikasi ini sangat penting saya kira dan ini essential. Karena arah kebijakan perbuatan tinggi, ya termasuk juga bagaimana spending uang, membelanjakan uang, membuat program sangat-sangat tergantung dari hasil informasi dari audit ini,” tuturnya.
Rektor Widodo juga menekankan pentingnya alokasi dana yang tepat untuk penelitian dan inovasi guna meningkatkan peringkat universitas.
Pertemuan ini juga menjadi kesempatan bagi perwakilan dari berbagai PTN-BH untuk saling berbagi pengalaman dan strategi. Diharapkan bahwa hasil diskusi dalam dua hari ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kemajuan lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.(din/skn)