Kanal24, Malang — Suasana Auditorium Prof. Ir. Suryono di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) lantai 2 pada Senin (20/10/2025) dipenuhi tawa dan tepuk tangan meriah. Acara Lomba Menyanyi Solo dan Sambung Nada yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik UB menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam perayaan Dies Natalis FTUB ke-62. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) FTUB yang menampilkan beragam bakat dan kreativitas di bidang tarik suara.
Fasilitasi Bakat dan Kekompakan Sivitas Akademika
Ketua pelaksana kegiatan, Amalia Wardani, menjelaskan bahwa lomba ini berawal dari keinginan untuk mewadahi hobi dan minat bernyanyi di lingkungan Fakultas Teknik. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antarunsur sivitas akademika.
Baca juga:
Awas, Lemak Trans Bisa Picu Obesitas

“Di Fakultas Teknik cukup banyak yang hobi menyanyi, jadi kami ingin memfasilitasi mahasiswa, dosen, tendik, dan juga Dharma Wanita Persatuan untuk menyalurkan bakatnya,” tutur Amalia. Ia menambahkan bahwa ide lomba sambung nada muncul secara spontan karena tingginya antusiasme peserta yang menginginkan lomba bernuansa ringan dan menghibur.
Total peserta untuk lomba sambung nada tercatat sebanyak 11 tim, sementara untuk lomba menyanyi solo juga diikuti oleh 11 peserta individu. Setiap peserta mewakili sembilan departemen yang ada di Fakultas Teknik, ditambah satu perwakilan dari fakultas dan satu dari Dharma Wanita Persatuan.
Amalia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah hiburan, tetapi juga dapat melahirkan idola-idola baru di lingkungan Fakultas Teknik. “Kami ingin agar FTUB tidak hanya dikenal dengan prestasi akademiknya, tetapi juga punya sisi humanis dan kreatif. Selain itu, biar suasana kerja dan belajar tidak terlalu tegang, jadi bisa seru-seruan bareng lewat musik,” ujarnya.
Kolaborasi dan Kegembiraan di Tengah Perayaan
Lomba ini menjadi bagian penting dari rangkaian perayaan Dies Natalis FTUB ke-62 yang diisi dengan berbagai kegiatan ilmiah dan rekreatif. Dekan Fakultas Teknik UB, Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., MT., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., turut hadir dan membuka acara secara resmi.
Dalam sambutannya, Prof. Hadi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur sekaligus momentum memperkuat kekompakan keluarga besar Fakultas Teknik. “Bisa kita lihat sendiri, semua nampak bahagia dan berpartisipasi aktif. Ini menunjukkan bahwa seluruh departemen — mulai dari Teknik Sipil, Elektro, Mesin, Pengairan, PWK, Arsitektur, Industri, Teknik Kimia, hingga Program Profesi Insinyur — memiliki semangat yang sama untuk berkontribusi dalam suasana kekeluargaan,” ujarnya.
Prof. Hadi juga menekankan bahwa kegiatan seni seperti ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kerja akademik yang serius dan kegiatan yang membangun kebersamaan. “Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa soliditas dan kebahagiaan bersama juga bagian dari reputasi fakultas. Fakultas yang kompak akan lebih kuat dalam mencapai tujuan-tujuan akademiknya,” imbuhnya.

Strategi dan Kreativitas Peserta: Nyanyi dengan Hati dan Antusiasme
Para peserta menampilkan beragam gaya dan karakter dalam membawakan lagu pilihan mereka. Salah satunya adalah Margaretha, mahasiswa angkatan 2022 dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Ia tampil membawakan lagu “Tak Segampang Itu” dengan penuh penghayatan dan teknik vokal yang matang.
“Motivasi saya ikut lomba ini karena ingin berkontribusi untuk memeriahkan Dies Natalis Fakultas Teknik. Ini juga bentuk apresiasi saya terhadap kampus yang sudah banyak memberikan pengalaman selama kuliah,” ujar Margaretha.
Ia mengaku memilih lagu tersebut karena merasa paling menguasai dan bisa menyalurkan emosi melalui liriknya. “Setiap tahun Fakultas Teknik selalu punya acara yang berkesan. Saya ingin jadi bagian dari semangat itu. Harapan saya, semoga fakultas ini semakin maju dan terus berkontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa lewat program dan departemen yang ada,” tambahnya.
Antusiasme peserta tidak hanya terlihat dari semangat mereka bernyanyi, tetapi juga dari dukungan penonton yang ikut menyemangati rekan-rekan satu departemen. Sorakan dan tepuk tangan mengiringi setiap penampilan, menjadikan acara terasa akrab dan hangat.
Ajang Kreativitas dan Perekat Solidaritas Teknik UB
Lomba Menyanyi Solo dan Sambung Nada ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga simbol solidaritas dan kebersamaan antarwarga Fakultas Teknik UB. Melalui kegiatan seni seperti ini, seluruh unsur fakultas dapat menjalin hubungan yang lebih harmonis dan berimbang antara dunia akademik dan ekspresi diri.
Prof. Hadi menegaskan bahwa kegiatan semacam ini akan terus didorong sebagai bagian dari budaya akademik yang sehat. “Kita ingin Fakultas Teknik bukan hanya unggul dalam bidang sains dan teknologi, tetapi juga kaya dalam nilai-nilai kebersamaan dan kebahagiaan,” katanya.
Sementara itu, Amalia Wardani menutup acara dengan harapan agar kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan setiap tahun. “Semoga tahun depan bisa lebih besar dan lebih meriah lagi, supaya makin banyak bakat-bakat luar biasa yang muncul dari Fakultas Teknik UB,” ujarnya.
Melalui lantunan lagu dan tawa yang terdengar sepanjang acara, Lomba Menyanyi Solo dan Sambung Nada menjadi bukti nyata bahwa Fakultas Teknik UB tidak hanya mencetak insinyur tangguh, tetapi juga pribadi-pribadi kreatif yang menjaga harmoni di tengah kesibukan akademik dan profesional. (nid/dht)










